FOKUS RAKYAT.NET, MOROWALI UTARA — Kondisi trotoar di jalan nasional Trans-Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Morowali Utara (Morut), mengalami kerusakan yang dikhawatirkan membahayakan para pejalan kaki.
Trotoar yang berada di kawasan pusat keramain kota, di Kecamatan Lembo, menghubungkan Desa Beteleme-Tinompo, sering dilewati oleh para pejalan kaki.
Bahkan, tidak jarang ada beberapa masyarakat setempat yang terperosok masuk ke dalam lubang trotoar tersebut.
Berdasarkan pantau sejumlah wartawan di lapangan, trotoar selebar dua meter itu, membentuk lubang berukuran besar .
Dari lubang itu, dapat terlihat aliran air di bawah trotoar.
Sedangkan paving di bagian tengah trotoar tampak mulai pecah dan hancur.
Baca juga : Gedung Baru Kejati Sulteng, Pekerjaan Kini Memasuki Tahap Lantai II dan Lantai III
Sementara itu, pihak aparat anggota Polres Morowali Utara, terus mengingatkan masyarakat setempat, terkait dengan kondisi trotoar yang berlubang besar itu.
Sebagai bentuk tanggung jawab itu, maka pihak kepolisian di Polres Morut terus mengingatkan kondisi keselamatan Masyarakat hingga saat ini, khususnya di malam hari, karena kurangnya penerangan jika melintasi trotoar yang rusak itu.
Sementara itu, pembangunan trotoar itu sudah lama dikerjakan, tapi sampai sekarang tidak pernah terpelihara, bahkan lubang yang terlihat sangat cukup berbahaya.
Pihak yang bertanggung jawab pun, dalam hal ini pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kementerian PUPR, terkesan diam dan enggan memperbaiki kembali trotoar itu.
Salah seorang pemerhati lingkungan di Desa Beteleme, Rusli, kepada sejumlah wartawan, mengatakan, lubang di trotoar tersebut cukup berbahaya.
Kata dia, apalagi bagi pengguna jalan anak sekolah, maka tentunya menjadi perhatian Kementerian PUPR dalam hal ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah, segera memperbaikinya.
“Setiap tahun ada anggaran infrastruktur, tapi terkesan mengabaikan keselamatan para pengguna jalan,” ungkap warga Beteleme yang disapa Aco itu.
“Semoga pihak yang bersangkutan dalam hal ini pemerintah setempat, dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah, untuk segera memperhatikan, dan memperbaiki kondisi trotoar disini,” pungkasnya.(**/TIM/ATR)