Proyek Penanganan Longsoran Ruas Jalan Ogoamas-Tonggolobibi Dapat Sorotan, Kualitas Pekerjaan Dipertanyakan?

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Palu – Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar, menuai sorotan dari publik. Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Arafah Alam Sejahtera ini dinilai memiliki banyak permasalahan dalam metode pelaksanaannya.

Sejumlah temuan di lapangan mengindikasikan bahwa metode kerja pada pembangunan dinding penahan tanah atau talud tidak sesuai standar. Pekerjaan yang dinilai amburadul ini terlihat dari tidak adanya plesteran pada dinding luar dan dalam, sehingga berpotensi mempengaruhi mutu bangunan.

Selain itu, saluran U-ditch yang dipasang di bawah dinding penahan tanah juga tampak tidak sesuai dengan metode kerja yang baik. Sejumlah U-ditch terlihat bengkok dan tidak lurus dalam pemasangannya, bahkan beberapa di antaranya sudah mengalami kerusakan seperti pengelupasan beton yang membuat selimut besi beton terlihat keluar.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Kondisi aspal pada proyek ini juga menuai kritik karena telah mengalami kerusakan meskipun baru selesai dikerjakan. Jalan bergelombang dan berlubang menjadi bukti bahwa metode kerja pengaspalan diduga tidak dilakukan dengan baik.

Selain itu, rabat beton bahu jalan di ruas ini juga disoroti karena tidak dilakukan penimbunan yang memadai, sehingga permukaan jalan tidak rata. Bahu jalan yang lebih tinggi dari badan jalan berisiko menyebabkan kecelakaan bagi pengendara yang melintas, terutama jika ban kendaraan terperosok akibat perbedaan tinggi permukaan jalan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek ini terdapat alokasi biaya untuk penimbunan bahu jalan.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Pemasangan saluran U-ditch di beberapa titik juga dinilai asal-asalan. Ujung saluran diarahkan langsung ke bawah bangunan talud yang baru diperbaiki, yang berpotensi mengakibatkan longsor kembali karena air dari saluran ini langsung dibuang ke sisi bawah jalan yang berbatasan dengan jurang.

Tak hanya itu, beberapa titik pemasangan U-ditch terlihat tidak menyambung dengan baik, bahkan ada yang tidak memiliki tanah penopang di bawahnya. Beberapa unit U-ditch juga telah mengalami retakan, bahkan berdampak hingga ke rabat beton bahu jalan. Kondisi ini tentu saja dapat mempercepat kerusakan infrastruktur yang baru saja dibangun.

Salah satu indikasi kurangnya pengawasan pada proyek ini adalah tidak adanya pemeliharaan yang memadai. Sejumlah besar bangunan U-ditch saat ini tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya karena tertutup oleh rumput liar. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa tidak pernah dilakukan pemeliharaan sejak proyek ini selesai dikerjakan.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Dadi Muradi, S.T, M.T, selaku Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulteng, baru-baru ini, dikonfirmasi terkait Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC), diantaranya :

1. Metode kerja Dinding Penahan Tanah untuk beton bangunan talud?

Untuk item ini kami temukan hasil pekerjaan diduga amburadul dengan dinding penahan tanah pengerjaanya tidak rapi, karena tidak dilakukan plesteran dinding luar dan dalam bangunan, sehingga mempengaruhi mutu kualitas pekerjaan. Olehnya kami mengkonfirmasi apakah dinding penahan tanah sudah sesuai dengan metode kerja yang tercantum dalam gambar kerjanya?

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Selain itu, bangunan saluran Uditch dibawah talud dinding penahan tanah juga terkesan metode kerjanya amburadul, dimana pasangan Uditch tidak lurus yang dipasang bengkok-bengkok sambunganya. Bahkan, ada Uditch yang mulai mengalami kerusakan dengan terkelupas sehingga selimut besi beton tampak keluar dari bangunan itu.

2. Metode kerja pengaspalan jalan?

Kami temukan kondisi aspal jalan pada pekerjaan ini telah mengalami kerusakan dari bergelombang hingga berlubang menandakan metode kerja dari item pengaspalan ini tidak baik, dibuktikan dengan kondisi hasil pekerjaan mulai rusak, padahal notabene pekerjaanya belum lama rampung.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Selain itu, bangunan rabat beton bahu jalan pada ruas ini juga disoroti, karena kondisinya menganggah di sepanjang jalan, dan tidak dilakukan penimbunan sehingga kondisi jalan merata. Kondisi ini juga dianggap membahayakan pengendara karena ban kendaraan bisa terjatuh dari bahu jalan yang tidak tertimbun. Olehnya kami memohon info adakah biaya penimbunan yang tercantum dalam RAB?

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

3. Metode pemasangan saluran Uditch?

Kami temukan sejumlah titik pemasangan saluran Uditch diduga asal-asalan, diantaranya saluran Uditch ini ujungnya diarahkan ke Bawah bangunan talud yang baru diperbaiki. Hasil pekerjaan saluran ini dianggap akan mengancam kerusakan longsoran karena air hanya dibuang ke sisi Bawah jalan yang jurang. Talud dinding penahan tanah tidak akan mampu menahan jika air dari saluran itu sendiri dibuang kesitu, mohon konfrimasinya?

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Selain itu, metode pemasangan Uditch lainya juga terkesan asal-asalan karena Sebagian titik tidak terpasang Uditch tersebut, dan ada juga Sebagian Uditch yang tidak tersambung. Ada juga Uditch yang terpasang tapi dibawahnya tidak ada tanah sebagai penopang. Sebagian Uditch juga telah mengalami kerusakan dengan mengalami retakan hingga memanjang ke rabat beton bahu jalan.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

4. Diduga tidak dilakukan pemeliharaan?

Hampir Sebagian besar bangunan Uditch tidak bisa berfungsi karena diselumti rumput liar, diduga tidak pernah dilakukan pemeliharaan pada proyek ini.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Akan tetapi Dadi Muradi, selaku orang nomor satu di lingkup BPJN Sulteng itu, belum memberikan tanggapan kepada wartawan media ini, saat dihubungi melalui pesan WhatsAppnya.

Sementara itu, Stenly Arthur Massie, S.T, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi Sulawesi Tengah, saat menghubungi wartawan media ini, Senin, 10 Maret 2025, memberikan tanggapan terkait Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC).

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM

Dia mengatakan, untuk item pekerjaan dinding penahan tanah diakui sesuai dengan ketentuan metode kerjanya, karena item yang dimaksud adalah bagian terakhir dari proyek tersebut.

“Dinding yang tidak diplester luar dan dalamnya itu memang begitu, karena pekerjaan terakhir dirampungkan,” ungkapnya.

Kata dia, untuk kondisi aspal jalan yang rusak diakuinya akan segera diperbaiki lagi. Kemudian, untuk timbunan bahu jalan memang tidak ada anggaranya, karena pekerjaan itu sempat rusak lagi.

“Aspal jalan yang rusak itu satu kali dilakukan perbaikan, tetap akan diperbaiki lagi,” ungkapnya lagi.

Dia menambahkan, untuk penanganan longsoran ruas jalan ogoamas-Tonggolobibi ini telah diajukan 6 segmen perbaikan lagi. Akibat efisiensi anggaran tahun 2025 sehingga belum bisa diperbaiki semua.

“Kami sudah mengajukan 6 segmen perbaikan tapi akibat efisiensi anggaran jadi belum ada anggaranya,” terangnya.

Menurutnya, saat ini ia juga telah berpindah tugas di lingkup BPJN Provinsi Sulteng, dari PJN Wilayah 1 berpindah tugas ke PJN Wilayah 4 di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

“Intinya semoga perbaikan ruas ini akan segera diperbaiki lagi,” pungkasnya.

Terakhir pada point 4, penyedia akan segera memperbaiki Udith dan membersihkan rumput dan saluran yang tertutup.
Banyak titik Rabat Beton dan bahu2 jalan yang tergerus akibat limpasan2 air, dan beberapa titik longsoran baik lereng bawah dan lereng atas, tapi karena keterbatasan dan efisiensi anggaran belum bisa tertangani tahun 2025, mudah2an tahun 2026 bisa tertangani semua.

Proyek penanganan longsoran ruas jalan Ogoamas-Tonggolobibi (MYC) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah dengan anggaran APBN Tahun 2022 senilai Rp60,5 miliar. Foto/TIM
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!