Donggala, FokusRakyat.net — Warga Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala digemparkan oleh aksi brutal seorang pria berinisial B (35) yang menyerang tiga anak kecil menggunakan sebilah parang, Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 11.10 WITA.
Pelaku diketahui merupakan pasien tetap Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Madani Palu, yang diduga mengalami kekambuhan penyakit kejiwaannya.
Kapolsek Banawa IPTU Safri, S.H. membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
“Pelaku secara tiba-tiba menyerang tiga anak di desanya menggunakan parang. Akibat kejadian itu, ketiga korban mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke RS Kabelota untuk mendapatkan perawatan medis,” ungkapnya.
Ketiga korban masing-masing berinisial AA (8) dengan luka robek di kepala sebanyak 6 jahitan, R (6) mengalami luka di kepala dengan 8 jahitan, dan Ab (2) mengalami luka gores di leher sebelah kiri.
BACA JUGA : Dr. Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP Salurkan 112 Paket Sembako untuk Masyarakat Pasangkayu
“Beruntung, ketiganya berhasil diselamatkan dan kini dalam kondisi stabil,” tambah Kapolsek.
Pelaku Lama Jalani Perawatan di RSJ
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui telah lama menjalani perawatan di RSJ Madani karena gangguan kejiwaan.
Warga menyebut, pelaku sempat kembali ke rumah beberapa waktu lalu untuk menjalani rawat jalan.
Namun, pada hari kejadian, pelaku diduga mengalami kekambuhan hingga akhirnya melakukan tindakan berbahaya tersebut.
“Dari keterangan keluarga dan warga, pelaku memang pasien gangguan jiwa. Setelah kejadian, pihak keluarga segera membawa pelaku kembali ke RSJ Madani untuk penanganan lebih lanjut,” terang IPTU Safri.
BACA JUGA : Rekonstruksi Penikaman di Talise: Ketika Amarah Menelan Nyawa Hasbi
Barang bukti berupa parang yang digunakan pelaku kini telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.
Polsek Banawa juga terus berkoordinasi dengan pihak RSJ Madani guna memastikan kondisi kejiwaan pelaku dan menentukan langkah hukum selanjutnya.
Warga Masih Trauma
Peristiwa ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga setempat, terutama keluarga korban.
“Kami tidak menyangka orang yang sudah lama kami kenal bisa melakukan hal seperti ini,” tutur salah satu warga dengan nada haru.
Warga berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait terhadap pasien dengan gangguan kejiwaan yang berkeliaran tanpa pengawasan medis yang memadai.
Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman untuk memastikan kronologi lengkap, motivasi, serta tanggung jawab hukum pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan medis dari RSJ Madani.
“Kasus ini masih kami tangani dengan hati-hati. Kami pastikan hak-hak korban dan juga kondisi kejiwaan pelaku diperiksa sesuai prosedur,” tutup Kapolsek Banawa IPTU Safri, S.H.
































