Idhamsyah S.Tompo Kembali Praperadilankan Kejati Sulteng, PN Palu : Benar Sudah Didaftarkan

FOTO: Sidang praperadilan pemohon Idhamsyah S.Tompo, baru-baru ini. Kini, Idham mengajukan praperadilan kembali ke PN Palu.

FOKUS RAKYAT.NET, PALU — Tersangka dugaan korupsi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Banggai Laut (Balut) 2020.

Tak lain adalah Kepala BPKAD Balut, Idhamsyah S.Tompo, juga mantan Pj Sekda Balut, kembali mengajukan Praperadilan ke Pengadilan Negeri Klas I A PHI/Tipikor/Palu, Selasa (29/6).

Baca juga : Kejati Sulteng SP3 Korupsi Pembayaran Eskalasi Jembatan IV, Kasipenkum : Tak Cukup Bukti

Dia menilai proses penetapannya sebagai tersangka dan penahananya, tidak sesuai peraturan perundangan, Gugatan praperadilan tersebut teregister dengan perkara nomor 10/Pid.Pra/2021/PN Pal.

Idhamsyah S. Tompo melalui kuasa hukumnya, Nasrul Djamaludin mengatakan, baru saja mendaftarkan gugatan praperadilan terhadap Kajati Sulteng (termohon) atas penetapan tersangka dan penahanan terhadap kliennya (pemohon).

Nasrul mengatakan, kliennya (pemohon) sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, oleh Termohon berdasarkan Surat Penetapan Tersangka Nomor: Print-04/P.2/Fd.1/05/2021 tertanggal 4 Mei 2021 atas dugaan Tindak Pidana Korupsi dan Penyimpangan APBD-Perubahan Kabupaten Banggai Laut TA. 2020.

Baca juga : Kapolres Palu Tabur Bunga di Makam Pahlawan, Peringati HUT Bhayangkara ke-75

“Penetapan Pemohon (klienya) sebagai tersangka telah pula diuji melalui putusan Prapradilan Nomor: 9/PID.PRA/2021/PN PAL tertanggal 14 Juni 2021 yang dalam amarnya pada pokoknya mengabulkan seluruh gugatan, ” kata Nasrul turut didampingi , Ahmad Tahir Manusama ditemui di Pengadilan Negeri Klas 1 A PHI/Tipikor/Palu.

Nasrul mengatakan, sebagai tindak lanjut putusan Prapradilan Nomor: 9/PID.PRA/2021/PN PAL tertanggal 14 Juni 2021 , Termohon kemudian menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Nomor: Print-150/P.2.5/Fd.1/06/2021 tertanggal 16 Juni 2021 dan Berita Acara Penghentian Penyidikan tertanggal 18 Juni 2021.

Akan tetapi sangkaan tindak pidana korupsi terhadap diri Pemohon (kliennya) , kata Nasrul, tidaklah benar-benar dihentikan. Pemohon kembali dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dijadwalkan pada tanggal 25 Juni 2021 sebagaimana surat panggilan nomor: B-344/P.2.5/Fd.1/06/2021 tertanggal 21 Juni 2021.

Baca juga : Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia di Hotel

Namun pada saat Pemohon (klienya) datang menghadap ke Kantor Termohon, Pemohon (Klienya) langsung ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: Print-03/P.2.5/Fd.1/06/2021 tertanggal 25 Juni 2021.

“Hingga permohonan praperadilan ini didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palu Pemohon (Kliennya) belum menerima Surat PenetapanTersangka dari Termohon) dan penahanan terhadap diri Pemohon (Kliennya) adalah tidak sah karena dilakukan bertentangan dengan ketentuan hukum berlaku,” Pungkasnya.

Humas Pengadilan Negeri Klas 1 A PHI/Tipikor/Palu, Zaufi Amri membenarkan bahwa gugatan praperadilan diajukan Idhamsyah S. Tompo telah didaftarkan.

Zaufi mengatakan, pihaknya telah menetapkan hakim tunggal
Allannis Cendana akan menyidangkan serta memutuskan perkara tersebut, dengan Panitera pengganti Hasanuddin.

“Adapun jadwal sidang perdananya Selasa (6/7) pekan depan, “tukasnya. (**/man)

pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!