Palu – Dalam menghadapi pusaran efisiensi anggaran tahun 2025, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas fiskal dan mewujudkan Nawacita BERANI di Provinsi Sulawesi Tengah.
Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, memimpin rapat strategis untuk menelusuri sumber-sumber PAD yang berpotensi besar namun belum tergarap maksimal.
Rapat ini berlangsung di ruang kerja gubernur pada Jumat (7/3) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Sekretaris Provinsi Dra. Novalina, M.M, serta kepala OPD terkait.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa PAD menjadi harapan utama bagi Sulteng untuk bertahan di tahun 2025.
Salah satu sorotan utama adalah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang belum disalurkan ke daerah dan diperkirakan mencapai Rp300 miliar.
Gubernur pun menginstruksikan jajaran Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk segera mengejar pencairan dana tersebut.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti keberhasilan Provinsi Kalimantan Timur dalam pengelolaan PAD, khususnya dalam menarik Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Ia meminta Bapenda mengirimkan tim ke Kaltim guna mempelajari strategi yang diterapkan sehingga dapat diadaptasi di Sulteng.
Dalam sektor industri, Morowali menjadi perhatian utama karena sebagai kawasan industri nikel, daerah ini memiliki potensi besar dalam menyumbang PAD.
Saat ini, pajak air permukaan dari Morowali saja telah menyumbang Rp4,3 miliar per bulan ke kas provinsi. Gubernur pun menyoroti perlunya regulasi daerah yang memungkinkan pemerintah Sulteng mendapatkan manfaat maksimal dari aktivitas hilirisasi nikel.
Sebagai langkah konkret, gubernur meminta seluruh perangkat daerah menyusun data akurat terkait potensi PAD untuk pembahasan lebih lanjut.
Ia juga berencana mengumpulkan sektor usaha guna merumuskan kontribusi mereka terhadap PAD Sulteng.
Gubernur menutup rapat dengan ajakan untuk menggiatkan gerakan berjamaah dalam bingkai BERANI BERKAH, dengan keyakinan bahwa upaya yang dilakukan dengan kebersamaan dan doa akan membawa kelancaran bagi kemajuan Sulteng.
Dengan strategi ini, ia optimis PAD dapat menjadi jangkar stabilitas pembangunan daerah, memastikan Sulteng tetap melaju di tengah tantangan efisiensi anggaran tahun 2025.
































