FOKUSRAKYAT.NET, PALU – Dalam upaya memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas, Gubernur Sulawesi Tengah Dr. H. Anwar Hafid, M.Si menegaskan bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari dalam, khususnya melalui penanaman integritas di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal itu disampaikan gubernur saat membuka kegiatan Sosialisasi Antikorupsi dan Pengendalian Gratifikasi yang digelar Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Ruang Polibu, Selasa (8/7/2025).
“Sepanjang integritas kita junjung tinggi, kita akan terhindar dari tindakan yang merugikan negara,” ujar Anwar Hafid.
BACA JUGA : Banjir di Banawa Tengah: Akses Jalan Putus, Puluhan Rumah Terendam, Polisi Sigap Tanggapi Situasi
Menurutnya, integritas adalah pondasi utama dalam pelayanan publik.
ASN yang berintegritas akan melayani masyarakat dengan transparan, akuntabel, dan tanpa pungli, karena masyarakat memiliki hak untuk tahu prosedur, waktu pelayanan, dan biaya yang dikenakan.
BACA JUGA : Tangkap Dua Pelaku Narkoba, Polresta Palu Sita Hampir 5 Gram Sabu
“Melayani masyarakat dengan baik adalah bagian dari proses integritas,” tegasnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya program BERANI Berintegritas, yang ditempatkan sebagai penutup dari 9 program unggulan BERANI Pemprov Sulteng.
Penempatan ini, katanya, bukan tanpa alasan.
“Sebagus apapun 8 program sebelumnya, kalau tidak dikunci dengan BERANI Berintegritas, maka semua akan sia-sia,” jelas Anwar.
BACA JUGA : Eks Dirut PDAM Banggai Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Penyertaan Modal
Tak hanya itu, pendekatan religius melalui program BERANI Berkah juga diterapkan.
ASN didorong untuk menghentikan pekerjaan saat azan berkumandang dan segera menuju masjid untuk shalat tepat waktu.
Disiplin dalam ibadah diyakini akan memperkuat disiplin kerja dan integritas ASN.
“Integritas yang kokoh dalam ibadah akan menciptakan karakter ASN yang kuat dalam melayani,” tandasnya.
Dukungan penuh atas program ini datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Dr. Ir. Wawan Wardiana, M.T, menyambut baik inisiatif Pemprov Sulteng.
“Pencegahan korupsi bukan hanya tugas KPK. ASN dan seluruh masyarakat harus ambil bagian,” ujarnya.
BACA JUGA : Nelayan Hilang di Morowali, Ditemukan Selamat Setelah Terombang-Ambing di Laut
Dalam kesempatan itu, Wawan juga memperkenalkan slogan “JUMAT BERSEPEDA KK”, akronim dari nilai-nilai integritas: Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.
“Jika nilai-nilai ini diamalkan dan disebarkan ke lingkungan sekitar, Insya Allah tidak ada lagi korupsi,” ucapnya optimis.
Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sekprov Dra. Novalina, M.M, para kepala OPD, inspektorat provinsi/kabupaten, serta para penyuluh antikorupsi dan mitra kerja.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan KPK, Sulteng optimis menjadi daerah yang bebas dari korupsi, dimulai dari perubahan mindset dan integritas ASN di semua lini pelayanan.
































