FOKUS RAKYAT.NET, DONGGALA – Baru dibangun bronjong di Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tambusabora, Kabupaten Donggala, Sulteng, dikabarkan amblas.
Warga setempat kecewa, pasalnya belum lama selesai dibangun, alias baru dibangun bronjong itu, rusak.
Bronjong atau Talud, sebagai penguatan struktur tanah, di Jembatan Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tambusabora, Kabupaten Donggala, Sulteng, pada ruas jalan Tompe – Pantoloan, kini sudah miring dan amblas.
Baru dibangun bronjong itu, ada dugaan bangunan yang dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulteng Wilayah ll itu, tak kuat menahan arus air hujan.
Akibatnya, bangunan bronjong yang belum lama selesai, dibangun sudah miring dan amblas.
Dari pengakuan warga setempat, mereka sangat kecewa, dan mempertanyakan kekuatan bronjong yang menelan dana tidak sedikit itu.
“Bangunan ini baru seumur jagung pak (wartawan,red), dan belum genap satu tahun, kok ini sudah ambruk, gimana itu coba?,” ungkap salah seorang warga tak ingin dipublis ke media namanya itu, kepada redaksi media ini, baru-baru ini.
Menurut warga itu, kejadian ambruknya bronjong terjadi saat hujan yang melanda kawasan itu, pada malam harinya.
Warga menduga pengerjaan bronjong itu dilakukan asal-asalan.
Baca juga : Penemuan Mayat Lelaki di Biromaru, Polisi : Motif Pelaku Lakukan Pembunuhan Sedang Didalami
Sebab, baru kena hujan sedikit bronjong itu sudah ambruk.
Hal ini tentu sangat disayangkan warga. Pasalnya, jika bangunan bronjong itu habis dan tidak segera diperbaiki maka tetap akan mengancam pemukiman warga dan jembatan yang ada di lokasi itu.
Warga menilai, seharusnya pemborong yang melaksankan pengerjaan bronjong itu tidak asal-asalan.
“Harusnya kopperannya pakai tiga lapisan. Ini diduga hanya satu lapisan saja, asal-asalan pula,” ucapnya.
Warga berharap, perbaikan bronjong tersebut segera dilakukan, jika tidak maka akan terjadi longsor apalagi sudah masuk musim penghujan seperti saat ini.
“Jika tidak segera di perbaiki maka tidak penutup kemungkinan tanah warga akan terkikis habis begitupun ancaman untuk jembatan dilokasi itu” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPJN Sulteng, Ir. Muhammad Syukur, ST. MT, yang dikonfirmasi redaksi media Fokusrakyat.net, Senin kemarin, 27 September 2021, terkait amblasnya bronjong di Desa Batusuya itu.
Namun, Kabalai, orang nomor satu di BPJN Sulteng itu, terkesan tidak merespon amblasnya bronjong di Desa Batusuya itu.
Padahal, Kabali diberikan hak jawab terkait perimbangan pemberitan sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999, tentang Pers. Namun, memilih no comment dan enggak mau pusing dengan kondisi di lapangan tersebut.
Sedangkan, Kiki ST, PPK ruas jalan Tompe- Pantoloan, menjelaskan bronjong yang amblas itu, akibat adanya banjir, dan sementara dilakukan perbaikan.
Kiki mengatakan, untuk bronjong di jembatan Sikara, terdapat material tanah diatas bronjong, kemungkinan bekas buangan.
“PPK menginstruksikan ke penyedia jasa untuk dilakukan pembersihan,”ungkapnya kepada media ini, melalui pesan singkat WhatsApp, Senin kemarin, 27 September 2021.
Baca juga : Aksi Pembacokan Ayah Hingga Tewas Oleh Anak Sendiri di Sigi, Polisi : Kronologinya Tentang Ayam di Kandang
Disentil wartawan dengan pertanyaan, kategori bencana itu mestinya ada back Up data dari BPBD,
Apakah ibu sudah mengantongi Back Up data tersebut dari BPBD?
Lagi-lagi, PPK Kiki, terkesan mempermainkan wartawan dengan tidak memberikan jawaban sepatah kata pun.(**/ATR)