FOKUS RAKYAT.NET, PALU — Rehabilitasi Jalan Dayo Dara Lorong, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi tengah (Sulteng), kini jadi sorotan.
Pasalnya, di sejumlah titik mengalami kerusakan, padahal belum genap sebulan dimanfaatkan oleh masyarakat, sudah mengalami kerusakan, seperti aspal mengalami retak buaya.
Begitupun, pada bangunan saluran lama yang tampak rusak tanpa ada rasa kepedulian dari penyedia jasa untuk memperbaiki.
Pekerjaan tersebut, juga dinilai kurang bagus, dan diduga aspal perekatnya (Tack Coat) dikurangi, begitupun pada aspalnya, diduga mutu dan kualitasnya dipertanyakan.
Dimana jenis pekerjaan ini, adalah konstruksi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, yang melekat di Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum.
Diketahui, sebagai kontraktor pelaksana, adalah PT. Graha Bimantara Sakti, Jalan Yos Sudarso No 20 – Palu (Kota) – Sulawesi Tengah, dengan nilai kontrak Rp. 958.285.649,30.
Pekerjaan itu dikerjakan rekanan, terksesan asal-asalan, karena belum genap satu bulan dimanfaatkan oleh masyarakat, sudah mengalami kerusakan, retak buaya begitupun pada bangunan saluran lama yang tampak rusak tanpa ada rasa kepedulian dari penyedia jasa untuk memperbaiki.
Berdasarkan hasil investigasi, sejumlah wartawan di lapangan, di lokasi rehabilitasi jalan Dayo Dara yang dikerjakan kontraktor pelaksana atau rekanan (PT. Graha Bimantara Sakti ), kuat dugaan ada unsur pembiaran, kesengajaan, dan permainan dalam proses pekerjaan, proyek tersebut antara rekanan, Pengawas, dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu.
Menurut keterangan warga setempat yang enggan dipublis identitasnya, ditemui wartawan di lokasi kegiatan, Jumat kemarin, 1 Oktober 2021, membenarkan pekerjaan tersebut kurang bagus, dan diduga aspal perekatnya (Tack Coat) dikurangi, begitupun pada aspalnya, diduga mutu dan kualitasnya dipertanyakan.
“Dalam proses pengerjaan proyek tersebut, terdapat banyak dugaan kecurangan, sehingga masyarakat yang ditemui di lokasi kegiatan, sangat kecewa dan menduga bahwa proyek itu dikerjakan asal-asalan, dan kami yakin tidak akan bertahan lama dan kurang ada azaz manfaatnya untuk kami masyarakat. Belum genap satu bulan, aspal sudah rusak,” Katanya.
“Pekerjaan tersebut kurang bagus mas (Wartawan,red) dan wajar mempertanyakan mutu dan kualitasnya karena mudah rusak, kok proyeknya jelek masih aja diterima Dinas PUPR Kota yah, seharusnya pekerjaan itu jangan di PHO-kan dulu, karena sebagian kegiatan proyek itu diduga tidak sesuai perencanaan teknis, kami masyarakat ini berharap proyek itu dapat ditinjau kembali Dinas PUPR Kota Palu bila perlu dibongkar itu lebih baik,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PU Kota Palu, Farida Lenan. ST, M.Si, yang ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, di kantor Dinas PU Kota Palu, di kompleks Wisata Hutan Kota, mengatakan, segera mengecek kondisi pekerjaan mengalami kerusakan itu di lapangan.
“Kebetulan besok (Hari Ini,red) saya ada perjalanan dinas ke Kota Makassar, pulang dari sana baru sama-sama dengan kalian ya (Wartawan,red) turun cek pekerjaan di lokasi,”ungkapnya, Jumat kemarin, 1 Oktober 2021.
“Saya janji hari Kamis (Pekan depan,red), kita cek semua ya, nanti saya kabari lagi, ya, kalau rusak intinya pelaksana diminta segera perbaiki,”ungkap Kabid Bina Marga lagi dengan tegas.
Farida Lenan menambahkan, tidak akan membayarkan kegiatan pekerjaan itu, jika masih ada kerusakan di sejumlah titiknya.
Kabid Bina Marga, disentil wartawan, terkait sejumlah titik pekerjaan mengalami kerusakan dan mempertanyakan kualitas aspal itu.
“Iya memang ada saluran lama yang rusak, itu akibat getaran, jadi saluran lama itu rusak,” jelasnya.
Kabid Bina Marga, disinggung soal perbaikan saluran drainase lama itu, akibat aktivitas pekerjaan rehabilitasi Jalan Dayo Dara Lorong itu.
“Iya, nanti kita cek di lapangan ya, ingat hari Kamis nanti,” jawabnya.
Disinggung lagi, soal kualitas aspal yang dipertanyakan, dan terkesan hasilnya tidak terlalu keras, sesuai dengan video yang ditunjukan sejumlah wartawan.
“Memang jenis aspal yang digunakan itu, ya begitu, agak lembek memang jenis aspalnya, bukan yang keras dan kaku. Campuran hot mix bukan AC-BC, ya, kemungkinan AC-WC saja yang agak lembek,”jelasnya lagi.
Terpisah, Yadin, selaku Sekretaris Dinas PU Kota Palu, kepada media ini, mengatakan, terkait dengan hal tersebut akan sampaikan ke PPK, dan KPA yang menangani bidang tersebut.
“Kami bersedia mengklarifikasi, lebih awal kami sampaikan terkait retak memanjang yang terjadi diakibatkan bahu jalan yang kurang stabil, karena saluran yang belum tertangani,”ungkapnya.
Prinsipnya, kata dia, akan diperbaiki kembali, terkait telah selesainya pengaspalan.
“Kami belum dapat melakukan pembayaran karena harus dilakukan pemeriksaan ketebalan dan kepadatan melalui pengujian coredrill,”ungkapnya lagi.
Kata dia, terkait bagian yang aspal hancur dengan goresan tangan adalah bagian campuran aspal yang tidak terpakai.
Terakhir, Dahlia, selaku PPK rehabilitasi Jalan Dayo Dara Lorong itu, yang dikonfirmasi media, terkait sejumlah titik mengalami kerusakan itu, melalui pesan WhatsApp-nya, namun tidak direspon.
PPK Dahlia, dinilai menolak memberikan hak jawab terkait pekerjaan itu, karena pesan yang dikirim dibacanya dengan tanda tercentang dua berwarna biru.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada sepatah kata pun dari PPK Dahlia tersebut.
LAPORAN : TIM GABUNGAN MEDIA ONLINE SULTENG