FOKUS RAKYAT.NET, PARIMO — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menggelar kegiatan Lokakarya tujuh.
Lokakarya itu, untuk Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan pertama di Parimo.
Baca juga : Hoby Naik Motor Trail, Kapolda Sulteng Kunjungi Pos Operasi di Tamanjeka Poso
Baca juga : Vaksinasi Massal di JIEXPO dan Pesantren Al-Hamidi Jakarta Ditinjau Panglima TNI dan Kapolri
Baca juga : Adendum Perpanjangan Kontrak PT. TGI Disepakati BPPW Sulteng
kegiatan Lokakarya tersebut, bertempat di Hotel Anutapura Parigi, Sabtu, 3 Juli 2021.
Dimana, kegiatan tersebut merupakan lanjutan pelaksanaan program pendidikan guru penggerak angkatan pertama tahun 2021.
Pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan jasmani dan bimbingan konseling.
Baca juga : Momen Hari Bhayangkara ke-75, Kapolda Sulteng Resmikan Enam Bangunan Baru
Baca juga : 534 Personil Polda Sulteng Naik Pangkat, Tepat di HUT Bhayangkara ke-75
“Perlu diketahui, kegiatan lokakarya ini merupakan lokakarya yang ke tujuh untuk calon guru penggerak di Parigi Moutong.”ungkap Sunarti selaku Sekretaris Disdikbud Parimo pada sejumlah Wartawan usai kegiatan.
Lanjut Sunarti, dalam kegiatan lokakarya ke tujuh tersebut para calon guru penggerak telah memamerkan hasil belajar, atau dengan istilah festival panen hasil belajar.
Baca juga : Idhamsyah S.Tompo Kembali Praperadilankan Kejati Sulteng, PN Palu : Benar Sudah Didaftarkan
“Untuk itu, saya selaku pejabat di Disdikbud Parimo tentunya sangat mengapresiasi kegiatan lokakarya ini,” ungkapnya.
“Saya berharap kepada para guru yang masuk dalam program guru penggerak ini bisa menjadi akses dalam hal sebagai motifator dan menginspirasi rekan-rekan mereka sesama guru dan lingkunganya,” ungkapnya.
“Serta bagaimana meningkatkan ekosistem pendidikan di Parigi Moutong. Dan mereka bisa menghasilkan karya-karya lagi dan memberikan kontribusi positif terhadap mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten ini,”ungkapnya lagi.
Baca juga : Tiga Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia di Hotel
Dia juga mengatakan, bahwa pihaknya terus mengawal kegiatan tersebut sampai program itu berakhir yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Tentunya jika kegiatan itu berakhir, namun pihaknya tetap saja, menindaklanjuti untuk memotivasi para guru penggerak untuk bisa melahirkan guru-guru yang inovatif dan inspiratif.
Karena, program guru penggerak bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan.
Kata dia, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru disekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
“Dan untuk diketahui, bahwa program ini diluncurkan pertama, ada 56 kabupaten yang menjadi pilot projek program guru penggerak ini, dari 56 Kabupaten itu, termasuk salah satunya Parigi Moutong,”terangnya.
Selanjutnya, kata dia, di Provinsi Sulawesi Tengah sendiri ada 12 Kabupaten dan satu Kota. Namun, yang menjadi percontahan adalah Kabupaten Banggai Kepulauan dan Parigi Moutong yang diberi kesempatan sebagai daerah yang masuk dalam angkatan pertama program guru penggerak.
“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua. Seingat saya rekrutmen guru penggerak ini sudah setahun yang lalu yakni, sejak bulan Juni 2020. Kemudian diumumkan yang lolos Oktober 2020, dan langsung diadakan lokakarya perdana secara daring bulan itu juga. Kemudian selanjutnya, lokakarya pertama pada bulan November, ke dua Desember, ke tiga Februari 2021, ke empat bulan Maret, ke lima Mei, ke enam bulan Juni, dan lokakarya yang ke tujuh jatuh pada tanggal 3 Juli 2021.”ucapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ke tujuh kali lokakarya tersebut, Alhamdulilah Parigi Moutong bisa melaksanakanya dengan baik dan lancar, walaupun kita masih dalam situasi pandemi COVID-19. (Fkr)