Lapas Kolonodale Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Tes Urine Jelang Natal dan Tahun Baru

Sosialisasi bahaya narkoba di Lapas Konolodale. (Marson)

Kolonodale – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kolonodale menggelar serangkaian kegiatan untuk memperkuat pencegahan bahaya narkoba di lingkungan warga binaan.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (02/12) ini meliputi sosialisasi bahaya narkoba, penggeledahan blok hunian, dan tes urine secara acak bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Acara ini melibatkan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Morowali.

Sosialisasi bahaya narkoba berlangsung di aula Dr. Sahardjo dan diikuti oleh 130 orang WBP.

Kepala BNNK Morowali, Ricky Lesmana, hadir sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Ricky menekankan dampak destruktif narkoba yang tidak hanya menghancurkan kesehatan fisik dan mental penggunanya, tetapi juga merusak hubungan sosial, meningkatkan angka kriminalitas, dan mengancam masa depan bangsa.

“Hidupmu terlalu berharga untuk dirusak oleh narkoba. Jadikan masa ini sebagai awal perubahan, bukan akhir harapan. Bertaubatlah, tinggalkan narkoba, dan bangun masa depan yang lebih baik untuk dirimu dan orang-orang yang mencintaimu,” pesan Ricky Lesmana kepada para WBP.

Kepala Lapas Kolonodale, Arifin Akhmad, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi yang erat antara Lapas Kolonodale dan BNNK Morowali dalam rangka Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Kegiatan ini mencerminkan komitmen kami terhadap 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam pencegahan peredaran narkoba di Lapas/Rutan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru 2025,” ujarnya.

Arifin juga menegaskan sikap tegas terhadap siapa pun yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, termasuk petugas Lapas.

“Apabila terdapat WBP maupun petugas kami yang terlibat, silakan untuk segera ditindak tegas. Bagi petugas, keterlibatan dalam narkoba adalah bentuk penghianatan kepada bangsa dan negara,” tegasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penggeledahan kamar hunian WBP dan tes urine secara acak terhadap lima orang WBP.

Kepala BNNK Morowali diberi kesempatan memilih langsung WBP yang akan menjalani tes urine.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Lapas Kolonodale dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah, Yudi Suseno, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Lapas Kolonodale.

“Upaya ini adalah wujud nyata komitmen kita bersama untuk melindungi masyarakat, khususnya warga binaan, dari bahaya narkoba. Semoga langkah ini terus berlanjut, memperkuat sinergi, dan menciptakan lingkungan yang bersih serta bebas dari narkoba,” tutup Yudi.

Dengan langkah konkret seperti ini, Lapas Kolonodale terus menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan mendukung rehabilitasi warga binaan menuju kehidupan yang lebih baik.

pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!