
Daging kambing sendiri memang dikenal sebagai makanan yang dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah.
Sementara di usia 50 tahun ke atas, tubuh akan membutuhkan asupan protein hewani.
Daging kambing, sebagai salah satu sumber protein hewani, tetap diperbolehkan asal dalam batas wajar.
Seseorang direkomendasikan mendapatkan sekitar 15-20 persen protein dari total kebutuhan energi harian.
Batas konsumsi daging yang disarankan adalah 300-500 gram (g) per minggu.
Berlebihan risiko meningkatnya kolesterol, tekanan darah, dan penyakit jantung bisa saja terjadi.
Baca juga : Semangat Berbagi di Hari Raya, BRI Tolitoli Sembelih 8 Hewan Kurban, Wujud Nyata Kepedulian Karyawan
Adapun itu, daging kambing sebenarnya mengandung lebih sedikit kalori dan lemak dibanding daging merah lainnya.
Dilansir dari CNN, Sabtu (7/6/25), dalam 100 g daging kambing memiliki kandungan, antara lain:
– 149 kkal, lebih rendah dibanding daging ayam (298 kkal) dan daging sapi (273 kkal);
– 9,2 g lemak, jauh lebih rendah dibanding ayam (25 g) dan sapi (22 g);
– Kandungan lemak jenuh dan kolesterol juga lebih rendah.
Tak kalah penting dari usia 50 tahun boleh makan daging kambing atau tidak adalah kandungan lain yang ada di dalamnya.
Baca juga : Dua Ekor Sapi Qurban dari Farik dan Fajir untuk Warga Desa Rarampadende
Daging kambing memiliki lemak tidak jenuh dalam jumlah yang tinggi. Lemak jenis ini adalah lemak yang baik bagi kesehatan.
Kandungan asam amino esensial seperti lisin, treonin, dan triptofan dalam daging kambing juga bermanfaat bagi sistem imun dan regenerasi sel, terutama pada usia lanjut.
Meski secara alami memiliki lemak rendah, daging kambing bisa berubah jadi ‘bom kolesterol’ bila dimasak dengan cara yang salah.
Penggunaan minyak goreng, margarin, santan, atau garam berlebih dapat memicu peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Menu seperti sate kambing dengan bumbu kacang, gulai bersantan, atau tongseng kambing pedas memang bisa menggoda selera, tapi cara ini perlu dibatasi.
Lebih baik pilih olahan seperti sup kambing bening, tumis ringan, atau daging panggang tanpa banyak minyak.
Perlu diketahui, mengonsumsi daging kurban saat Idul adha bukan hal yang harus dihindari, tapi perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
Apalagi di usia 50 tahun ke atas, ketika risiko penyakit degeneratif seperti jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi mulai meningkat.
Baca juga : Momentum Lebaran Idul Adha, Ujian dan Pengorbanan Menuju Ridho Allah SWT
Tak hanya menjaga pola makan, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu menjaga sirkulasi darah dan kadar kolesterol tetap stabil.
Demikian penjelasan mengenai usia 50 tahun boleh makan daging kambing atau tidak.
Tak ada salahnya ikut mengonsumsi daging kambing saat merayakan Idul adha, asalkan batasi konsumsinya.
