FOKUS RAKYAT.NET, PALU — Rehabilitasi Jalan LIK Roviga (Kompleks Lingkungan Industri Kecil), jalan penghubung sisi kiri kampus Untad Palu menuju ke Huntap (Hunian Tetap) Tondo 1, pekerjaannya menuai sorotan sejumlah pihak.
Pasalnya, proyek rehabilitasi jalan LIK Roviga menelan anggaran fantastis, hingga Rp.2.553.220.000.00 (Dua Milyar Lima Ratus Juta Lebih), diduga tidak sesuai gambar kerja yang tercantum dalam kontrak.
Pada papan proyek, tercantum PT. Kirambu Pratama Group, sebagai kontraktor pelaksana.
Namun, waktu pelaksaan tidak dicantumkan dikerjakan mulai kapan, hanya waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender.
Rehabilitasi jalan LIK Roviga ini, sumber dana menggunakan APBD Kota Palu, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), Tahun Anggaran (TA) 2021, dan dengan tanggal kontrak pekerjaan sejak 22 Juni 2021.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sepanjang pemasangan U-Ditch (Drainase Gorong-gorong), diduga tidak dilapisi terlebih dahulu dengan sirtu atau pasir urungan, sebelum dipasang.
Bahkan, pemasangan tiga buah Box Culvert (beton pabrikan penghubung jalan) di area rehabilitasi jalan LIK Roviga itu, struktur bangunanya juga diduga tidak menggunakan lantai kerja sebagai alas Box Culvert.
Begitupun dengan bekas galian juga dipersoalkan warga setempat, sebab diduga bekas galian itu, digunakan kembali untuk dijadikan timbunan di proyek Milyaran itu.
Salah seorang warga, Rahman, kepada media ini membenarkan jika bekas galian drainase di proyek itu, digunakan kembali menjadi timbunan, setelah cetakan U-Ditch, dipasang kembali, baru ditimbun dengan bekas galian tersebut.
“Iya benar, berapa kali saya perhatikan melintas di jalan ini menuju ke Huntap, saya melihat bekas galian dijadikan timbunan lagi,”ungkapnya, Minggu, 3 Oktober 2021.
Sementara itu, Farida Lenan. ST, M.Si, selaku Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan di ruang kerjanya, di Dinas PU Kota Palu, di kompleks Taman Hutan Kota, terkait rehabilitasi jalan LIK Roviga itu, diduga tidak sesuai dengan spek teknis atau rancangan anggaran biaya (RAB).
Baca juga : Seorang Wanita di Palu Tertangkap CCTV Curi HP, Kapolres : Barang Bukti Ikut Diamankan Dua Unit HP
Kabid Bina Marga disentil wartawan, soal pemasangan U-Ditch, diduga tidak dilapisi dengan pasir urung atau lapisan sirtu, terlebih dahulu.
“Saya cek di RAB dulu ya, apakah menggunakan Sirtu atau tidak. Sebab, kasian juga nanti pelaksananya, jika tak ada di RAB, ya, mau pakai anggaran dimana,”demikian diungkapkan Farida Lenan, yang diwawancara secara eksklusif di ruang kerjanya.
Disinggung wartawan lagi, soal tiga buah Box Culvert (Beton pabrikan penghubung jalan), berdasarkan temuan investigasi di lapangan diduga tidak menggunakan lantai kerja.
“Sekalian ya, saya cek-kan juga di RAB, apakah ada lantai dasar, atau tidaknya, nanti saya kabari,”ungkap Farida lagi.
Terakhir, disinggung wartawan, soal bekas galian dikabarkan menjadi timbunan saat ini, bahkan disaksikan oleh warga setempat.
“Begini saja, nanti kita sekalian turun lapangan sama-sama ya, kebetulan saya mau perjalan dinas ke Kota Makassar dulu, setelah itu, saya janji kita sama-sama cek pekerjaan di lapangan,”pungkasnya.
Sementara itu, Rudy Chandra, selaku Direktur PT. Kirambu Pratama Group, sebagai kontraktor pelaksana proyek rehabilitasi jalan LIK Roviga itu, yang dikonfirmasi untuk perimbangan pemberitaan sebagai hak jawab, Minggu kemarin, 3 Oktober 2021, yang dihubungi via pesan WhatsApp-nya.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum mendapat respon dari Direktur Direktur PT. Kirambu Pratama Group, Rudy Chandra. Padahal, pesan WhatsApp yang dikirim redaksi sudah terbaca dengan tanda centang dua berwarna biru.(**/ATR)
LAPORAN : TIM GABUNGAN MEDIA ONLINE SULTENG