PORTAL BERITA
LEBIH SANTUN MENGUNGKAP FAKTA

Proyek Pembangunan Kampus Senilai 11 Miliar Terhenti Total

kampus tolitoli
Proyek Pembangunan Kampus Senilai 11 Miliar Terhenti Total. (RIZAL/FOKUSRAKYAT)
LBH

Tolitoli, Fokusrakyat.net – Proyek pembangunan gedung pendidikan kesehatan Palu Kampus Tolitoli senilai 11 miliar rupiah, saat ini menghadapi hentian total, setelah kontrak kerja dengan CV Arya Perdana, pihak pelaksana proyek, putus pada 5 Oktober 2023.

Pihak yang berwenang mengambil langkah tegas ini setelah berbagai pertimbangan, meninggalkan proyek tersebut dalam kebuntuan yang mengkhawatirkan.

kajati palu

Untuk mengetahui dampak dari penghentian kontrak terhadap proyek ini, wartawan media ini mencoba menghubungi humas dari kementerian kesehatan, Poltekes Palu, Andi Respito.

Andi Respito, baru-baru ini, dikonfirmasi bahwa pihaknya masih dalam proses berbicara dengan APIP Kementerian, dan BPK terkait perhitungan bobot pekerjaan yang menjadi salah satu poin penting dalam perjanjian proyek ini.

“Untuk hasilnya, masih berproses dengan pihak APIP Kementerian dan BPK,” ungkap Respito.

gedung pendidikan
Proyek pembangunan gedung pendidikan Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan Palu Kampus Tolitoli. (RIZAL/ FOKUS RAKYAT)

Ketika ditanya mengenai kelanjutan proyek, Respito menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan APIP Kementerian.

“Soal kelanjutan pembangunan, pihak kami sedang melakukan konsultasi dengan APIP Kementerian,” tambahnya.

Namun, Respito menegaskan bahwa terkait penjadwalan dan semua persoalan yang terkait dengan proyek pembangunan gedung pendidikan kesehatan Palu di Tolitoli, mereka belum dapat membuat keputusan.

Kata dia, semua harus dikomunikasikan dengan pihak APIP Kementerian.

“Pihak kami belum bisa memutuskan untuk waktu penjadwalan. Intinya, semua yang berkaitan dengan proses pekerjaan tersebut masih dalam proses koordinasi dan komunikasi dengan APIP Kementerian,” ungkapnya tanpa memberikan komentar lebih lanjut.

Sementara itu, upaya media ini untuk menghubungi kontraktor pelaksana, CV Arya Perdana, melalui telepon genggam tidak membuahkan hasil karena nomor yang bersangkutan tidak aktif.

Di lapangan, setelah penghentian kontrak dengan CV Arya Perdana, terlihat tumpukan material seperti batu merah, kerikil, sirtu, dan besi yang belum digunakan, menunjukkan situasi yang tidak pasti terkait dengan proyek ini.

Masyarakat dan pihak yang berkepentingan sedang menantikan keputusan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait kelanjutan proyek yang berpotensi berdampak signifikan pada pendidikan kesehatan di daerah ini.*

kajagung tani
kajati cikasda pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kantor
error: Content is protected !!