Fahri Fajar anak kini beranjak remaja berusia 13 tahun, terisak sedih dan tak mampu menahan tangis saat menerima bantuan sembako dan uang tunai yang diberikan bendahara umum DPD partai Demokrat provinsi Sulawesi Tengah, Andi Jumriani Hamka.
Kesedihan Fahri, sangat terlihat saat rombongan Srikandi PD Sulteng mendatangi rumahnya, di hunian tetap (Huntap) Tondo, kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Jumat kemarin, 15 Oktober 2021.
Fahri terus saja menangis dan tertunduk sedih sambil membetulkan buku pelajarannya.
Baca juga : Pekerja Buruh Bangunan Berurusan Dengan Polisi, Kapolres Palu : Pelaku Diduga Mencuri di Perdos Tondo
Baca juga : Pelaku J Ditangkap Polisi di Jalan Jati, Kapolres Palu : Tersangka dan Barang Bukti Sudah Diamankan
Fahri tercatat sebagai siswa kelas VIII di MTSn Palu Barat.
ia adalah salah seorang warga Perumnas Balaroa yang tidak hanya kehilangan ibu kandung dan seorang kakaknya yang tertimbun likuifaksi 28 September 2018 silam.
Fahri juga harus ikhlas menerima kenyataan harus kehilangan kaki kanannya akibat bencana itu.
Kakinya lambat laun menghitam dan jalan satu-satunya menyelamatkan nyawanya harus di amputasi.
Beberapa Srikandi Partai Demokrat Sulteng mencoba memberinya semangat dan meminta Fahri tetap menjadi anak kuat dan tetap berbaur dengan anak sebayanya walaupun harus menggunakan kaki palsu.
Baca juga : Pembangunan Gedung Kejati Sulteng, Struktur Bangunan Utama Ditarget Selesai Akhir Oktober 2021
Baca juga : Gedung BPPW Sulawesi Tengah Sudah PHO, PPK : Sekarang Masih Masa Pemeliharaan Oleh Kontraktor
“Fahri anak kuat dan hebat. Fahri jangan lupa terus berdoa dalam sholat ya,” kata Jumriani sambil mengelus bahu Fahri. (**/Naf/ATR)
LAPORAN : BAKOMSTRADA DEMOKRAT SULTENG
Baca juga : Keysha Gadis Cilik 6 Tahun, Duta Sulteng Ikuti Grand Model Indonesia di Jakarta