iklan

Oprit Box Culvert Terguling di Siboang, Begini Penjelasan Kepala Satker PJN Wilayah 1 Sulteng

BOX CULVERT HL
TERGULING : Pekerjaan Oprit Box Culvert kondisinya patah dan terguling di Desa Siboang.
pasang-iklan-anda-disini

DONGGALA, FOKUS RAKYAT – Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sulteng, menanggapi pekerjaan Oprit Box Culvert kondisinya patah dan terguling di Desa Siboang.

Pekerjaan itu merupakan bagian dari Preservasi Jalan Malala-Ogotua (Tolitoli)-Ogoamas-Tonggolobibi (Donggala di Pantai Barat), kini menuai sorotan.

PASANG IKLAN

Karena pekerjaan pasangan batu kali pada Oprit Box Culvert di ruas jalan ini tepatnya di Desa Siboang, Kecamatan Sojol, Provinsi Sulawesi Tengah itu diduga gagal memenuhi fungsinya karena kondisinya patah dan terguling.

Untuk diketahui, Proyek Preservasi Jalan ini melekat pada Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 BPJN Sulteng, Kementerian PUPR, melalui APBN Tahun Anggaran 2022.

Proyek dimulakan dengan tanggal kontrak kerja pada 22 November 2021 dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Macini Raya Pratama dengan nilai Rp17,2 Milyar.

Dr. Andri Irfan Rifai, ST. MT, selaku Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sulteng, mengatakan pekerjaan Oprit Box Culvert kondisinya patah dan terguling di Desa Siboang adalah pekerjaan lama.

“Ini pekerjaan lama dan terguling karena bencana,”ungkapnya kepada Redaksi FOKUS RAKYAT, Selasa, 17 Mei 2022.

BOX CULVERT 1
ADA MOLEN : Peralatan molen yang ditemui di lokasi pekerjaan Oprit Box Culvert yang terguling di Desa Siboang.

Kepala Satker Andri Irfan disentil media ini terkait adanya peralatan molen di lokasi itu sebagai tanda bahwa Oprit Box Culvert itu baru dikerjakan?

“Molen untuk melakukan perbaikan akibat kerusakan,”demikian pesan singkat Kepala Satker PJN Wilayah 1 Sulteng terkait pekerjaan Oprit Box Culvert yang terguling itu.

Demi memberikan keyakinan sesuai fakta di lapangan.

Redaksi FOKUS RAKYAT akhirnya menunjukkan dokumentasi kegiatan pada tanggal 29 Desember 2021 bahwa ruas jalan itu belum diperbaiki.

BOX CULVERT 2
PRESERVASI 2021 : Dokumentasi pada 29 Desember 2021 bahwa titik lokasi Box Culvert belum dikerjakan.

“Iya betul, akhir 2021 sudah mulai tergerus, makanya begitu semakin rusak kita masukan ke kegiatan 2022,”ungkapnya lagi.

Soal titik pekerjaan Box Culvert yang satu, kata dia, diakuinya tidak terguling karena orang baru mau mulai pekerjaan plat lantai.

“Ini kan baru persiapan,”terangnya sambil mengomentari sebagian dokumentasi pekerjaan dari lokasi kegiatan.

Sementara disinggung soal sejumlah pekerja mengabaikan APD (Alat Pelindung Diri). Kepala Satker PJN Wilayah 1 Sulteng terkesan enggan menanggapinya.

Berdasarkan penelusuran investigasi Tim Redaksi FOKUS RAKYAT, Selasa, 17 Mei 2022, menemukan sejumlah keganjalan di lokasi pekerjaan di Desa Siboang.

Segmen pekerjaan Oprit Box Culvert dinilai kejanggalan paling memprihatinkan karena kondisinya patah dan terguling.

Diduga pasangan batu kali untuk Oprit Box Culvert itu tidak sesuai metode kerja yang dicantumkan dalam kontrak kerja.

Buktinya, bangunan Oprit belum lama dikerjakan sudah rusak.

Selain itu, ada juga segmen pekerjaan Box Culvert di wilayah yang sama di Desa Siboang namun lokasinya berbeda.

Kejanggalan ditemukan pada pekerjaan titik Box Culvert itu diduga item pengecoran lantai yang dicor di tempat diduga tidak memiliki lantai kerjanya.

Karena penelusuruan menemui cor di tempat itu dilakukan di atas tanah tanpa lapisan.

Sehingga diduga kuat item itu dikerjakan tidak sesuai metode kerja dicantumkan di dalam RAB kontrak kerja.

Keganjalan lain diduga pekerjaan ruas jalan itu diduga tidak sesuai metode kerja karena di lokasi sejumlah pekerja mengabaikan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).

Lemahnya pengawasan dari PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dinilai menjadi pemicu sehingga pihak pelaksana mengabaikan penggunaan APD tersebut.

Padahal, penggunaan APD demi keselamatan kerja itu diplot anggaranya namun diduga tidak direalisasikan demi meraup keuntungan.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Lasahiru, selaku PPK 1.4 menangani ruas Jalan Malala-Ogotua (Tolitoli)-Ogoamas-Tonggolobibi (Donggala di Pantai Barat).

Lasahiru dikonfirmasi melalui WhatsApp namun pejabat di lingkup Kementerian PUPR itu memilih memutus komunikasi dengan memblokir nomor kontak redaksi media ini.

Sementara itu, Praktisi Hukum di Sulteng, Abdul Razak SH, kepada media ini, meminta BPJN Sulteng dan Satker PJN Wilayah 1 segera mengambil tindakan memperbaiki kerusakan sebelum semakin parah.

Razak mengatakan, pemerintah pusat melalaui BPJN Sulteng perlu meningkatkan kualitas pembangunan jalan di daerah rawan longsor dan meningkatkan pengawasan.

“Jangan hanya kerja asal-asalan kemudian mengejar keuntungan yang tidak wajar,”ungkapnya.(**/ATR)

bainaa selatan iklan kepala
Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!