Bripka Axel, polisi di Polres Sigi, jadi pembina kelompok ternak babi ramah lingkungan patut diacungi jempol.
Saat di wawancara wartawan, Bripka Axel menjelasakan bahwa benar kelompok ternak babi Alfa omega ramah lingkungan telah dibinanya selama satu tahun terakhir ini.
Diceritakan BRIPKA AXEL, awalnya ia mendengar informasi program ini dari sala satu teman TONY, selaku pengurus yayasan trimakasi indonesia (TRIKIND), yang ingin membantu masyarakat melalui program ternak babi ramah lingkungan.
Kata dia, mendengarkan keterangan yang di sampaikan oleh TONY, Bripka Axel berfikir hal itu sangat baik untuk dikembangkan.
Karna, kata dia, selama ini yang ia ketahui bahwa peternak babi itu masih dengan cara tradisional, kesannya kumuh dan juga menggaggu linkungan.
Baca juga : Kasus Asusila Kapolsek Diputus Bersalah, Kapolda Minta Maaf
“Ketika saya menerima informasi dan tawaran dari pak Tony membantu masyarakat dengan program beternak babi ramah lingkungan, saya berfikir cara ini mungkin bisa menjadi solusi bagi peternak babi tradisional,” ungkap pria murah senyum, yang menguasai teknik olahraga bela diri Muatai itu.
Baca juga : Razia di Sigi, Polisi Amankan Cap Tikus di Desa Ini
Kemudian, Bripka Axel, mendatangi dan menawarkan kepada pendeta Semuel Tentero STh, sebagai tokoh agama dan juga pendeta di gereja GPDI Desa Salutome.
Dia menambahkan, lalu pendeta semuel tentero STh sampaikan lagi kepada jemaat gereja GPDI yang dipimpinya.
“Kebetulan ibu Herlina sebagai jemaat dan ketua Kelompok ternak babi Alfa omega, Desa Salutome, kecamatan Kulawi Selatan, kabupaten Sigi, mempunyai kelompok peternakan babi masi dengan cara tradisional,”ungkapnya lagi.
Axel sapaanya, lelaki flamboyan ini juga mendengarkan keterangan dari pendeta semuel tentero bahwa ada cara beternak babi ramah lingkungan, yang di tawarkan oleh Bripka Axel.
Kata dia, sebagai anggota polisi aktif bertugas di Polres Sigi, Polda Sulteng, maka ibu Herlina ingin mencoba, namun cara untuk membuat kandang agar ramah lingkungan itu mereka belum ketahui.
Kata dia lagi, sehingga pendeta semuel tentero STh, menghubungi kembali kepada bripka axel untuk bersama sama mengajari dan membina kelompok ternak babi Alfa omega yang menjalakan program yang di tawarkan oleh yayasan trimakasi indonesia (TRIKIND).
BRIPKA AXEL kemudian membina sekaligus mengajari kelompok ternak Alfa omega cara membuat kandang ramah lingkungan, caranya :
- Menggali lubang terlebih dahulu dengan kedalaman 1,5m dan luas 2x2m persegi, untuk menjadi dinding kandangnya dari bambu.
- Lalu di masukan beberapa material seperti: sekam padi,serbuk gergaji,kayu yang sudah lapuk,arang kayu, dan garam yang beryudium, di masukan kedalam lubang yang di jadiakan kandang.
“Itulah bahan bahan yang di gunakan untuk pembuatan kandang ternak babi ramah lingkungan dan bahan itu sangat mudah di dapatkan di sekitar kita juga tidak mengeluarkan biaya besar seperti biaya ketika membuat kandang babi dengan cara tradisional,”terangnya.
“Itulah yang di praktek oleh kelompok ternak babi Alfa omega jema’at gereja GPDI desa salutome yang diketuai ibu Herlina,”terangnya lagi.
Baca juga : Sabtu Pagi, Sidang Kode Etik Oknum Eks Kapolsek Parigi Digelar, Begini Penjelasannya
Bripka Axel menambahkan jenis hewan babi yang di ternak adalah DUROX
bantuan dari yayasan Trima Kasih Indonesia ( TRIKIND),
dalam satu kepala keluarga di bantu satu ekor (1) sebanyak sepuluh (10)/ kepala keluarga dan akan dikembangkan.
kemudian umurnya hanya lapan bulan sudah bisa di jual dengan nilai harga sampai 4 juta rupiah persatu ekor kemudian soal peranakan dalam satu ekor induk bisa melahikan 18 anak, itu yang membedakan jenis hewan babi DUROX dengan jenis babi lokal.
Itulah program yang di jalankan kelompok ternak Alfa Omega di bawah binaan Bripka Axel dan pendeta semuel tentero STh.
Ibu Herlina sebagai ketua kelompok ternak Alfa omega menjelaskan kepada media bahwa informasi awal tentang peternakan babi rama lingkungan ini bermula dari sala seorag anggota polri yang bertugas di polres sigi polda sulteng BRIPKA AXEL kemudian disampaikan lagi kepada kami oleh pendeta GPDI semuel tentero STh bahwa ada pihak yayasan Trimakasi Indonesia ( TRIKIND ) yang ingin membantu masyarakat melalui cara berternak babi ramah lingkungan.
“Kemudian penawaran program tersebut langsung kami dari kelompok ternak Alfa omega terima dan kami praktekan hasilnya sangat benar bahwa tidak menimbulkan bau seperti kandang ternak babi dengan cara tradisional,” jelasnya.
“Buktinya kami sepuluh orang anggota kelompok ternak Alfa omega yang mendapatkan bantuan babi jenis DUROX dari yayasan Trima kasi indonesia (TRIKIND) membuat kandang hanya sekitar kurang lebih 2 meter dari belakang rumah masing2 dan tidak ada gangguan penciuman atau bau yang mengganggu seperti cara beternak secara tradisional,”jelasnya lagi.
Ibu Herlina sebagai ketua kelompok ternak ramah lingkungan sangat bersyukur atas bantuan dari yayasan trimakasi indonesia yg melalui Bripka Axel dan pendeta semuel tentero STh yang mana sudah membantu dan membina kami dalam program ternak babi ramah lingkungan, karna kami yakin hasil dari peternakan babi ramahblingkungan ini sangat membatu dan menambah ekonomi keluarga kami.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasi banyak,”pungkasnya.(**/ATR)