DONGGALA, FOKUSRAKYAT.NET – Mutu kualitas aspal jalan nasional di ruas Ogoamas – Tonggolobibi, Donggala, sebagian titik spot diragukan. Pasalnya belum lama digunakan aspal jalan mulai mengalami kerusakan.
Adapun mutu aspal diragukan kualitasnya itu adalah di ruas jalan nasional wilayah pegunungan Bou, Desa Bou, Kecamatan Sojol, Donggala, Sulawesi Tengah.
Sebagian spot hasil pekerjaan item aspal jalan di sana tampak mengalami kerusakan, dan hasil pekerjaan aspal jalan di wilayah pegunungan Bou itu bergelombang serta terkesan dikerjakan asal-asalan.
Gelar Refleksi Akhir Tahun, NasDem Sigi Nyatakan Konsisten Kritisi Pemkab
Berdasarkan pengamatan sejumlah wartawan, kondisi aspal jalan di sana tampak retak-retak memanjang dan belum ada perbaikan hingga saat ini.
Pengamatan di titik kerusakan lain, kondisi ruas jalan di Gunung Bou, tepatnya Desa Bou, Kecamatan Sojol Utara, Donggala, kondisi badan jalan juga ambruk belum ditangani hingga sekarang.
Apakah ruas ini tidak dibiayai melalui Preservasi Jalan Malala – Ogotua – Ogoamas – Tonggolobibi, yang dikerjakan menggunakan APBN 2022, dengan nilai kontrak 13,800 milyar rupiah?
Refleksi Akhir Tahun Nasdem Sigi Optimis Menang Lebih di Pesta Demokrasi 2024
Beton bahu jalan di ruas jalan di Gunung Bou, juga mengalami kerusakan tetapi tidak ditangani dengan serius.
Item pekerjaan pengaspalan pada ruas jalan ini, juga menjadi sorotan karena mengalami kerusakan dengan retak – retak hingga hancur.
Aliansi Masyarakat Ampibabo Gelar Aksi Demo, Begini Tuntutan terkait Penambang Ilegal
Sepotong badan jalan di Gunung Bou dipenuhi material sisa longsoran akan tetapi tidak dilakukan penanganan.
Hingga kondisi badan jalan juga amblas, di Desa Balukang I, tetapi tidak dilakukan penanganan.
Berdasarkan pengamatan redaksi media ini, kondisi ruas jalan di Gunung Pesik, tepatnya Desa Pesik, Kecamatan Sojol Utara, Donggala, kondisi badan jalan ambruk hingga sepotong badan jalan ini diduga dilakukan pembiaran oleh pihak penyedia jasa karena tidak ditangani hingga akhir tahun 2022, dan badan jalan yang ambruk itu terjadi di sejumlah titik.
Selain itu, kondisi badan jalan juga digenangi air, dan ditutupi rerumputan, karena diduga ruas jalan di Gunung Pesik tidak dilakukan pemeliharaan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Stenly Artur Massie, selaku PPK menangani Preservasi Jalan Malala – Ogotua – Ogoamas – Tonggolobibi, yang dikerjakan menggunakan APBN 2022, dengan nilai kontrak 13,800 milyar rupiah.
“Perlu saya informasikan, untuk penanganan longsoran lereng atas 19 titik, dan longsoran bawah 8 titik akan ditangani Paket MYC 2023, yang saat ini sudah pemenang, tapi masa tahap masa sanggah di BP2JK, terimakasih,” ungkapnya kepada redaksi media ini, Senin, 26 Desember 2022.
(**/Atr)