PALU, FOKUS RAKYAT — Keriuhan di media sosial terkait pondok pesantren yang didirikan oleh Wakil Ketua Partai Nasdem dan juga Anggota DPR-RI Provinsi Sulawesi Tengah, Ahmad M. Ali, mendapatkan tanggapan dari Sekretaris Umum Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA), Habib Mohammad Sadig al-Habsyi. Kepada media ini, Kamis kemarin, 2 Juni 2022, Habib Sadig menekankan pentingnya Ahmad M. Ali untuk melakukan klarifikasi secara terbuka terhadap tudingan pro Wahhabi.
“Kita semua tahu besarnya kontribusi keluarga beliau, Ahmad M. Ali, terhadap kemajuan gerakan pendidikan, sosial, dan dakwah di Alkhairaat. Tetapi, mengingat isu pondok pesantren yang beliau dirikan terafiliasi pada ajaran akidah Wahhabi, saya kira tidak ada salahnya bila beliau melakukan klarifikasi terbuka. Bila tidak, masyarakat bisa mengira beliau Wahhabi,” terangnya.
Tokoh muda Alkhairaat itu juga menilai wajar bila masyarakat Sulteng berreaksi terhadap Wahhabi.
“Umat Islam di Sulawesi Tengah ini mengikuti ajaran Asy’ariyyah yang diajarkan oleh Guru Tua dengan tujuan merekatkan perbedaan di tengah umat Islam. Sedangkan Wahhabi justru sering memecah-belah umat, karena tidak segan mengkafirkan sesama Muslim yang berbeda dengan mereka,” jelasnya.
Oleh karenanya, Habib Sadig juga memandang bahwa Ahmad M. Ali perlu menjalin komunikasi dengan Pengurus Besar Alkhairaat.
“Tidak ada kewajiban bagi abna’ Alkhairaat untuk mendirikan pesantren yang terafiliasi di bawah organisasi ini. Tidak ada. Tetapi, tidak ada salahnya bila Ahmad M. Ali menjalin komunikasi dengan Alkhairaat terkait rencananya membuka pesantren tahfizh Alquran,” imbuhnya.
Lebih dari itu, ia bahkan mengapresiasi langkah Ahmad M. Ali.
“Ahmad M. Ali jelas adalah seorang politisi. Akan tetapi, niat beliau mendirikan pesantren penghafal Alquran itu baik dan patut kita dukung. Alkhairaat memiliki banyak sumber daya guru dan juga alumni dari Timur Tengah. Ahmad M. Ali bisa memanfaatkan mereka tanpa harus repot mengimpor syaikh dari luar,” tutup Habib Sadig.(**/ATR)