PALU, FOKUS RAKYAT — Hasil pelaksanaan proyek Rehabilitasi Jalan Kawasan Kelurahan Besusu Tengah, dan Besusu Timur, diduga tidak sesuai dengan metode kerja.
Pasalnya, proyek melekat pada satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu itu, saluran Uditch diduga tidak tersambung (Putus) pada dua sisi ruas, di Jalan Yojokodi bawah (Disamping BNS S. Parman).
Selain itu, proyek dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Deyan Reval Jaya Abadi, dengan nilai kontrak Rp10,5 Milyar, menggunakan anggaran tahun 2021.
Saluran Uditch diduga tertimbun sisa material, kini saluran buntu, diduga bekas material tidak dibersihkan penyedia jasa.
Berdasarkan pantauan redaksi media FOKUS RAKYAT, baru-baru ini, di Jalan Yojokodi dan Jalan MT. Haryono, Kota Palu, terkait pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang disetujui oleh pihak pengguna jasa.
Redaksi FOKUS RAKYAT menemukan saluran Uditch diduga tidak tersambung (Putus) pada dua sisi ruas Jalan Yojokodi bawah (Disamping BNS S. Parman).
- Terkait hasil pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja
Redaksi FOKUS RAKYAT menemukan saluran Udicth disambung dengan papan cetakan, di Simpang 3, Jalan MT. Haryono dengan Jalan Setia Budi.
Selain itu, Redaksi FOKUS RAKYAT menemukan cetakan Udicth dipasang mulai patah, sehingga membentuk SPOT (LUBANG) pada dinding saluran Udicth.
Sehingga kami mempertanyakan mutu cetakan Uditch?
Redaksi FOKUS RAKYAT pun mempertanyakan mutu beton Uditch, karena kami temukan Uditch di lokasi Jalan Yojokodi, nampak beton Udicth sudah terkelupas sehingga besi tulangan keluar.
Sehingga mutu cetakan Udicth itu pun dipertanyakan?
Dikonfirmasi terkait hal ini, Ir. Farida Lenan ST MT, selaku Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, mengatakan bersedia menjelaskan proyek Rehabilitasi Jalan Kawasan Kelurahan Besusu Tengah, dan Besusu Timur.
“Nanti saya hubungi kembali ya, sekarang masih ada kegiatan pemeriksaan dari BPK di lapangan,”ungkapnya kepada redaksi media ini melalui kontak WhatsAppnya, Senin kemarin, 14 Maret 2021.(*/Atr)