SIGI, FOKUS RAKYAT – Proyek pipa untuk sistem penyediaan air minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Bora, Kabupaten Sigi, diduga dikerjakan asal asalan.
Pasalnya, paket pembangunan jaringan perpipaan SPAM IKK BORA untuk Huntap Pombewe itu diduga dikerjakan tidak sesuai Spesifikasi, karena pipa ditemukan di sepanjang jalan tidak digali sebelum dipasang.
Sehingga proyek pipa melekat pada satuan kerja BPPW Sulawesi Tengah, dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. DATU KARSA TRIMULTI, dengan nilai kontrak Rp8,5 Milyar menggunakan anggaran tahun 2021 menuai sorotan publik.
Berdasarkan hasil investigasi Redaksi FOKUS RAKYAT, proyek pipa tidak digali di sepanjang jalan itu ditemukan di Desa Oloboju dan Watunonju.
Pipa nampak jelas terpampang di ruas bahu jalan, baik di sisi kiri maupun pada sisi kanan.
Kondisi pipa masih baru berwarna hitam bergaris putih.
Sangat disayangkan pipa tidak digali sebelum dipasang itu karena rawan mengalami kerusakan.
Sedangkan biaya penggalian pipa disinyalir tercantumkan di dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) kontrak kerja.
Namun kuat dugaan pihak penyedia jasa (Kontraktor,red) memiliki alasan tertentu, sehingga tidak mematuhi metode kerja sesuai kontrak.
Menanggapi hal ini, Lembaga Swadaya Masyarakat Nusantara Coruption Watch atau lebih dikenal NCW Sulawesi Tengah angkat bicara soal proyek pipa SPAM IKK BORA.
Adrian selaku ketua NCW Sulawesi Tengah, kepada Redaksi FOKUS RAKYAT, mengatakan sangat menyayangkan proyek pemasangan jaringan pipa tidak dikerjakan sesuai kontrak kerja.
“Setahu kami proyek pipa itu ditanam minimal kedalaman 50 cm, karena dicantumkan biaya dalam kontrak,”ungkapnya, Senin kemarin, 18 April 2022.
Dia mengatakan, organisasi NCW akan terus melakukan pengawasan proyek bersumber dari anggaran negara itu.
Kata dia, pihaknya pun NCW segera turun mengecek kondisi proyek pipa diduga tidak digali tersebut.
“Insya allah bosku (Wartawan,red), kami akan turun periksa kondisi pipa itu,”tegasnya.
“Jika benar pekerjaan proyek pipa tidak sesuai Spesifikasi, maka akan kami buatkan laporan ke pihak aparat penegak hukum,”tegasnya lagi.
Sementara itu, pihak penyedia jasa dari PT. DATU KARSA TRIMULTI, melalui Theo Kristian Seleng dikonfirmasi Redaksi FOKUS RAKYAT untuk perimbangan berita.
Hingga berita ditayangkan belum menanggapi terkait proyek pipa yang tidak digali sebelum dipasang itu melalui nomor kontak WhatsApp.
Selain itu, Helmi, selaku PPK kegiatan itu dikonfirmasi Redaksi FOKUS RAKYAT, menyampaikan bahwa proyek itu masih berjalan dan pipa diakuinya belum terpasang.
“Proyek masih berjalan pak (Wartawan,red) dan itu belum terpasang,”ungkapnya, Rabu kemarin, 20 April 2022.
Helmi menjelaskan, untuk memudahkan pekerjaan maka mereka menyambung per 10 batang pipa kemudia diletakan di sepanjang lokasi.
“Jadi setelah digali tidak menunggu lama kemudian langsung di timbun,”ungkapnya lagi melalui nomor WhatsAppnya.
Disinggung soal hasil pekerjaan pemasangan pipa tersebut, dan kedalaman galian pipa telah ditimbun.
“Hasil pekerjaan sekitar 80% dengan kedalaman 50cm,”terangnya. (*/ATR)