Proyek Pembangunan Masjid Al-Hayat Desa Soni Senilai Rp1.9 Milyar Diragukan Selesai Tepat Waktu, Apakah Menyeberang ke 2023?

masjid
KETERANGAN : Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar.

TOLITOLI, FOKUSRAKYAT.NET – Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar, pekerjaanya diragukan selesai tepat waktu.

Pasalnya, proyek dengan nama paket Pembangunan/Rehab Masjid Al-Hayat Desa Soni, menggunakan APBD 2022, dinilai lambat pekerjaannya.

Pererat Solidaritas dan Sinergitas, Diklat Integrasi TNI-Polri Digelar

Sehingga sejumlah item pekerjaan belum rampung hingga akhir Desember 2022, berpotensi akan menyeberang ke awal tahun 2023 nanti.

masjid
KETERANGAN : Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar.

Berdasarkan hasil pantauan sejumlah wartawan bersama LSM, baru-baru ini, diduga pekerjaan proyek ini mengalami keterlambatan, mengingat saat ini memasuki Desember penghujung tahun 2022, dikhawatirkan pekerjaan konstruksi pembangunan masjid Al – Hayat Soni itu, menyeberang ke 2023.

Sesuai kaca mata wartawan, item pekerjaan telah rampung dijumpai baru tahap pondasi masjid saja. Sedangkan beton pembesian, dilirik nampak belum dilakukan pengecoran.

Item pekerjaan Sloof dan Kolom masjid, sebagai struktur utama bangunan masjid ini, notabene menggunakan pembesian diduga belum selesai.

Silaturahmi PT. SMS Bersama Wartawan Berjalan Humanis, Akhmad Sumarling Beri Penjelasan Tambang Rakyat Desa Oyom

Sejumlah warga masyarakat setempat, saat diwawancarai membenarkan pembangunan masjid itu belum selesai dan mereka juga pesimis proyek itu diselesaikan tepat waktu.

MASJID
KETERANGAN : Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar.

Warga menilai, proyek ini mengalami keterlambatan karena sekitar 5 bulan masa pekerjaan sejak Juli 2022, yang baru selesai itu adalah tahap pondasi saja.

Selain itu, warga juga menyoroti sejumlah pekerja diduga tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas, sehingga pihak Dinas PUPR bersama penyedia jasa diduga mengabaikan penggunaan APD tersebut.

Jalan Teluk Palu Diperbaiki, Warga Kompleks BTN Bersyukur dan Ucapkan Terima Kasih atas Kepedulian Walikota Palu

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ir. H. Fajar Suko Syuhadha, ST. MT, selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tolitoli, dimintai tanggapan terkait proyek pembangunan masjid Al-Hayat Desa Soni.

MASJID
KETERANGAN : Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar.

Selaku pengguna anggaran (PA) pada pekerjaan melekat Dinas PUPR Tolitoli, Kadis dikonfirmasi proyek itu dikhawatirkan pekerjaan konstruksi pembangunan masjid Al–Hayat Soni menyeberang ke 2023, mohon konfirmasinya?

Item pekerjaan rampung dijumpai baru pondasi masjid, sedangkan beton pembesian nampak belum dilakukan pengecoran sehingga diminta penjelasan progress pekerjaan masjid saat ini, ditunggu infonya?

Kemudian, jika berkenan pak kadis juga diminta penjelasan terkait termin pembayaran saat ini karena berkaitan erat dengan progress pekerjaan?

Jika pihak penyedia jasa diduga tidak mampu menyelesaikan proyek pembangunan masjid dengan tepat waktu alias mengalami keterlambatan, apakah akan dikenakan denda, mohon konfirmasinya?

Kadis PUPR Tolitoli, merespon dengan baik dan mengucapkan terima kasih atas informasinya. Akan tetapi, kata dia, belum bisa memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.

MASJID
KETERANGAN : Proyek pembangunan masjid Al-Hayat, Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Tolitoli, Sulawesi Tengah, senilai Rp1.9 Milyar.

“Saya sedang tugas di luar kota dan tidak membawa data lapangan. Insyaa Allah, nanti se tiba di Tolitoli, bisa kami klarifikasi. Terimakasih,” ungkap Kadis PUPR Tolitoli, kepada redaksi media ini, baru-baru ini.

Sementara itu, Adrian. SH, selaku Ketua LSM NCW Sulawesi Tengah, kepada media ini, mengatakan sejumlah pihak diminta ikut mengawasi proyek pembangunan masjid Al-Hayat Desa Soni karena pekerjaan akan segera berakhir tenggang waktunya.

“Perlu dipertanyakan dong jika proyek tidak mengalami peningkatan progress yang signifikan, artinya jangan sampai ada indikasi kerugian negara nantinya, dan perlu diantisipasi melalui pengawasan publik dari wartawan dan LSM,” tegas Ketua Nusantara Corruptions Watch Sulawesi Tengah itu.

Adrian, yang disegani karena pernah melaporkan sejumlah mega proyek di Sulteng itu, mengatakan pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan pihak APH terkait sejumlah proyek diduga mengalami keterlambatan, sehingga memudahkan data informasi aparat penegak hukum saat melakukan penyelidikan.

“Kita kumpulkan memang datanya mulai saat ini, jadi apabila proyek selesai masa pemeliharaan, maka tugas kita membantu aparat penegak hukum. Mana yang bermasalah, ya kita minta ditingkatkan ke tahap penyidikan untuk mencari barang bukti,” ungkapnya lagi.

Dia menambahkan, olehnya pihak Dinas PUPR Kabupaten Tolitoli sebagai pengguna anggaran diminta memberikan penjelasan terkait proyek pembangunan masjid Al-Hayat Desa Soni itu.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga berkesempatan memantau beberapa item proyek pekerjaan konstruksi lainya. Diantaranya, peningkatan jalan ruas Soni-Padumpu dengan nilai kontrak senilai 3.3 milyar rupiah, dan peningkatan jalan ruas Bangkir-Buluminung dengan nilai kontrak 9 milyar rupiah.

“Kita saat melakukan pengawasan objektif, jika pekerjaan konstruksi mutu kualitas baik, ya harus dipuji, akan tetapi jika ada indikasi kerugian di situ, ya harus kita telusuri. Karena uang yang dipakai adalah uang rakyat melalui pemungutan pajak, maka implementasi juga harus jelas dan dinikmati rakyat sendiri,”pungkasnya.

(**/Tim Redaksi)

Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!