iklan

Pekerjaan Trotoar Jalan Tombolotutu Diduga Tak Sesuai Gambar Kerja, Warga : Selimut Beton dari Kawat Besi Berkarat Hanya Dicor Diatas Tanah

TROTOAR JALAN TOMBOLOTUTU (3)
KETERANGAN : Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu.
pasang-iklan-anda-disini

PALU – Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu, Kelurahan Talise, Kota Palu, ikut disoroti sejumlah pihak.

Pasalnya, pekerjaan trotoar pada proyek itu diduga tidak rapi dan terkesan asal kerja atau diduga tidak sesuai dengan metode didalam gambar kerja.

PASANG IKLAN

Sebab, selimut beton dari kawat pembesiaan pada pekerjaan trotoar langsung disandarkan ke atas tanah saja tanpa dilapisi dengan tahu beton, sebelum dilakukan pengecoran.

TROTOAR JALAN TOMBOLOTUTU
KETERANGAN : Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu.

Sehingga selimut beton dari kawat pembesian itu menjadi karatakan, dan akhirnya mudah rusak mempengaruhi mutu pembangunan trotoar pada proyek tersebut.

Prestasi Gemilang Cabor Tinju Bangkep Raih 3 Medali, Pelatih : Saya Selalu Menanamkan Mental Juara

Sejumlah warga di Jalan Tombolotutu, membenarkan kondisi selimut beton dari kawat pembesian pekerjaan trotoar itu mulai berkarat karena hanya dicor diatas tanah.

“Sudah pasti berkarat besi jika dicor diatas tanah saja, saya mengamati metode kerja pihak kontraktor salah, karena pekerjaan trotoar tidak begitu,” ungkap, Suhirman, salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Talise itu, kepada media ini, baru – baru ini.

TROTOAR JALAN TOMBOLOTUTU
KETERANGAN : Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu.

Dia mengatakan, untuk item pekerjaan trotoar itu biasanya menggunakan tahu beton jika dicor ditempat sesuai dengan gambar kerja.

“Tujuannya agar selimut beton dari kawat besi tidak rusak dan berkarat,” ungkapnya lagi.

6 Desa Dukung Pemekaran Ibukota Kecamatan Matinan Persiapan Pemekaran Kabupaten Buol Timur

Kata dia, selain itu, jika tidak menggunakan tahu beton maka alternatif lain pekerjaan trotoar bisa dicor dulu dengan ketebalan 3 – 5 cm, baru setelah itu selimut beton dari kawat besi dipasang kemudian dicor lagi hingga selesai.

“Selimut beton dari kawat besi itu ideal posisinya pas di tengah beton, tapi bukan dicor dibawah sebagai landasan tanah, itu tidak benar,” tegasnya.

Ditlantas Polda Sulteng Berlakukan Kembali Tilang Manual, Ini Alasannya

Sementara itu, Adrian SH, dari LSM NCW Sulteng, dimintai tanggapan terkait kondisi pekerjaan trotoar pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu, agar menjadi perhatian pihak Aparat Penegak Hukum (APH), baik Jaksa maupun Polisi di Sulteng.

TROTOAR JALAN TOMBOLOTUTU (4)
KETERANGAN : Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu.

“Tolong APH diperhatikan kondisi pekerjaan peningkatan Jalan Tombolotutu saat ini, jika masa pemeliharaan nanti selesai, maka APH diminta bisa menindaklanjuti kembali, apakah ada indikasi proyek itu dikerjakan tidak sesuai dengan spek dan gambar kerja, ” tegasnya.

Menurutnya, semoga pekerjaan trotoar pada proyek ini tidak cepat rusak hingga beberapa tahun akan datang. Akan tetapi jika nanti pekerjaan trotoar baru seumur jagung sudah mulai mengalami kerusakan, maka APH diminta turun tangan melakukan penyelidikan nantinya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Ipul, dari CV. Twin Mandiri Perkasa, sebagai kontraktor pelaksana paket peningkatan Jalan Tombolotutu, terkait pekerjaan trotoar diduga tidak sesuai dengan gambar kerja.

Namun, Ipul, yang dikonfirmasi wartawan media ini hingga berita ditayangkan belum menanggapinya.

TROTOAR JALAN TOMBOLOTUTU (5)
KETERANGAN : Pekerjaan trotoar untuk pejalan kaki pada proyek peningkatan Jalan Tombolotutu.

Begitupun dengan Farida Lenan, ST. MSi, selaku Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, yang dikonfirmasi akan tetapi enggan memberikan tanggapan.

Sebelumnya, Ipul saat ditemui redaksi media ini di kantor PT. Passokorang, di Kota Palu, mengaku dikenakan denda tapi tidak masalah tetap mereka selesaikan sisa pekerjaan pada proyek itu.

Kata dia, pihaknya memang mengalami keterlambatan pekerjaan karena diakui hanya 6 bulan waktu normal yang tersisa.

“Lambat begitu mulainya sejak ditetapkan sebagai pemenang tender, tapi tetap optimis bisa selesai,” ungkapnya lagi.

Dia menjelaskan, untuk keretakan itu biasa nanti diperbaiki lagi.

“Ada masalah teknis sedikit nanti benahi lagi,” terangnya.

Menurutnya, untuk wilayah Jalan Tombolotutu ke area bawah diakui memang tidak ada item pekerjaan rabat beton bahu jalan. Karena di sana cukup memakai penutup drainase saja.

“Jalan Tombolotutu bagian bawah itu sudah rampung, sisanya tinggal bagian ke atas,” terangnya lagi.

(**/TIM REDAKSI)

bainaa selatan iklan kepala
Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!