PASANGKAYU, FOKUSRAKYAT.NET – Pekerjaan konstruksi pembangunan jembatan wulai telah dimulai 2022, dan dalam waktu dekat ini jembatan wulai itu segera dirasakan asas manfaatnya oleh warga masyarakat setempat.
Jembatan wulai yang menghubungkan beberapa desa tetangga di kecamatan Bambalamotu dan Bambaira, diantaranya, Wulai, Randomayang, Kasoloang, dan Kalukunangka, sejak lama atau puluhan tahun pembangunan jembatan wulai tersebut dirindukan oleh warga setempat.
Mengingat jalur memasuki wilayah wulai itu, hamparanya dilalui bentangan cabang sungai lariang dalam hal ini anak sungai Randomayang. Sehingga para pengendara roda dua maupun roda empat mengeluh harus berjuang melewati sungai dulu. Belum musim penghujanan tiba, kondisi sungai yang banjir sehingga membahayakan para pengendera untuk melintasinya.
Olehnya baru kali ini, tepatnya tahun 2022 pembangunan jembatan wulai akhirnya terealisasi, dimasa kepemimpinan Bupati Pasangkayu, H. Yaumil Ambo Djiwa. SH, melalui tangan dingin Budiyansa ST. MPWP, selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pasangkayu.
Diketahui, pembangunan jembatan wulai ini merupakan bagian dari paket pekerjaan konstruksi penggantian jembatan trans sulawesi – ujung baru – wulai, menggunakan APBD 2022 Pemda Kabupaten Pasangkayu melekat pada satuan kerja Dinas PUPR, yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Cakra Mas dengan nilai kontrak Rp.14 Milyar.
Hanya saja, berdasarkan hasil pemantauan tim redaksi MEDIA FOKUSRAKYAT.NET, di lokasi pekerjaan baru-baru ini, di Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, pekerjaan jembatan wulai itu ditemukan ada kejanggalan. Karena papan proyek atau papan informasi diduga tidak ditemukan di lokasi sehingga terkesan proyek jembatan ini disembunyikan. Baik dari sisi utara, selatan, dan barat di sekitaran lokasi diduga tidak ditemukan adanya pemasangan papan proyek tersebut.
Warga setempat, membenarkan bahwa tidak adanya terpasang papan proyek untuk pekerjaan konstruksi jembatan wulai. Padahal, warga mengaku pekerjaan berlangsung sudah sekitar 2 bulan berlalu untuk item pekerjaan pemasangan tiang pancang sebagai pondasi jembatan.
Faktanya, sejumlah titik tiang pancang memang sudah terpasang di lokasi, namun anehnya papan proyek tidak ditemukan di lokasi pekerjaan sehingga diduga proyek ini terkesan disembunyikan ke publik?
Secara teknis, redaksi media ini pun mempertanyakan kepada Bidang Bina Marga dan pihak kontraktor pelaksana, terkait berapa jumlah secara keseluruhan tiang pancang sebagai pondasi yang digunakan dalam pembangunan jembatan Wulai?
Kemudian, mempertanyakan berapa kedalaman untuk pemasangan tiang pancang tersebut untuk kekohonan struktur utama jembatan mengingat kondisi sungai wulai yang sering dilanda banjir bandang?
Menanggapi hal ini, I Nyoman Sumerta, ST. MPWP, selaku Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Pasangkayu, mengatakan bahwa papan proyek ada dipasang dekat direksi keet.
“Iya pelaksana adalah CV. Cakra Mas, dan papan proyek ada dipasang dekat direksi keet,”ungkap Kabid Bina Marga yang menetap di Martajaya itu.
Dia mengatakan, terkait jumlah tiang pancang pier tengah sebanyak 16 buah, abutmen 1 sebanyak 12 buah, dan abutmen 2 sebanyak 12 buah.
“Totalnya tiang pancang 40 buah,”terangnya.
Sementara itu, Ismail.M, selaku kontraktor pelaksana, kepada redaksi media ini, kedalaman tiang pancang sudah sesuai kalendering begitu juga jumlah titik pancang sudah sesuai semua.
“Sudah sesuai hasil kalendering tiap pancang,”jelasnya.
Terkait papan proyek, kata dia, nanti difotokan di lokasi kegiatan.
“Siap nanti saya ke lokasi fotokan,”singkatnya.(**/ATAR/ADIET)