DONGGALA (FOKUSRAKYAT.NET) – Kontraktor pelaksana pembangunan fisik pasar labean diduga enggan menanggapi kondisi pasar labean yang dikabarkan mengalami kerusakan karena menggunakan penyangga bambu.
Pasar labean yang dibangun pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menggunakan APBN 2021 diduga mengalami kerusakan dikabarkan mulai memprihatinkan karena kondisi atap menggunakan penyangga bambu.
Tokoh Muda Alkhairaat : KPK Perlu Usut Anggaran Pemda Sulteng untuk Munas KAHMI
Pada bagian sisi kanan atap pasar labean yang hampir ambruk kini menggunakan penyangga bambu itu paket pekerjaan konstruksi pembangunan fisik pasar labean diduga gagal konstruksi.
Selain pada kondisi atap pasar labean dikabarkan hampir ambruk, item pekerjaan lain ikut menjadi sorotan adalah cor beton pembesian kolom belum rampung karena besi nampak menempel pada dinding toilet yang belum selesai dikerjakan.
Padahal proyek pasar labean ini telah diresmikan sekaligus diserahterimakan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, pada akhir Juni 2022 lalu saat menghadiri pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten Donggala di Toaya.
Diketahui, pembangunan fisik pasar labean melekat pada satuan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Donggala, yang dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Tonakodi Perkasa dengan nilai kontrak Rp5,6 Miliar.
Aksi Unjuk Rasa di SPBU Mepanga, Farid Minta Maaf Kepada Nelayan dan Petani
Kontraktor pelaksana, Ko Ahuk, yang dikonfirmasi redaksi media ini, terkait kondisi pasar labean tersebut namun tidak direspon positif.
Padahal pesan whatsapp telah disampaikan berikut dengan dokumentasi gambar terkait kondisi pasar labean namun terkesan enggan diresponya.
Berikut daftar pertanyaan redaksi media ini :
* Tim redaksi media FOKUSRAKYAT.NET ingin berdiskusi terkait item pekerjaan fisik pasar labean diduga mengalami gagal konstruksi karena kondisi atap bagian sisi kanan hampir ambruk?
* Kondisi atap di sisi kanan pasar labean saat ini tinggal ditahan atau dengan kata lain dengan menggunakan penyangga 4 biji pohon bambu sebagai penyangga mohon dijelaskan?
* Olehnya tim redaksi mempertanyakan apakah item pekerjaan atap dan rangka baja ini sesuai spek dan gambar kerja mohon konfirmasinya?
* Apakah proyek fisik pasar labean sudah diserahterimakan hasil pekerjaan 100 persen?
* Tim redaksi kami juga mempertanyakan hasil pekerjaan toilet yang diduga belum rampung?
* Terkait hal ini, tim redaksi bersama warga menemukan toilet yang dikerjakan masih tersisa besi kolom belum menjadi beton dan sejumlah fasilitas toilet pun diduga belum rampung dikerjakan?
Diberitakan sebelumnya, menurut warga masyarakat setempat membenarkan pasar labean mengalami kerusakan dikabarkan mulai memprihatinkan karena kondisi atap disangga menggunakan bambu tersebut.
“Pasar labean diduga gagal konstruksi karena belum difungsikan, namun beberapa item konstruksi bangunan sudah mulai mengalami kerusakan,”ungkap Abdul Muis salah seorang warga Donggala kepada media ini, belum lama ini.
Muis mengatakan, bagaimana kalau bangunan pasar labean tidak kokoh tiba-tiba terjadi gempa diakuinya bisa rubuh dan hal ini dapat membahayakan para pembeli jika nantinya pasar labean telah difungsikan.
“Belum lagi pekerjaan besi kolom belum dicor dan belum menjadi beton karena belum tercampur semen kini terkatung-katung besi itu didalam toilet sehingga sangat memprihatinkan,”ungkapnya lagi.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Moh. Noor Ichsan, selaku PPTK sekaligus PPSPM (Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar) proyek pembangunan pasar labean berupaya dikonfirmasi redaksi media ini namun belum ditanggapi.
Padahal Ichsan merupakan pejabat di lingkup Dinas Perindustrian dan Perdagangan Donggala ini telah diberikan daftar pertanyaan melalui pesan whatsapp akan tetapi belum mendapat respon.
Begitupun dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Donggala, Ir. H. Syafrullah, terkesan no comment alias diam karena enggan menanggapi disinggung wartawan terkait sarat masalah pembangunan fisik pasar labean bahkan nomor kontak redaksi media ini nampak diblokir.
Sementara itu dilansir dari Press Release.id, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Donggala Mendag Zulhas meresmikan tiga pasar rakyat yang berada di Kabupaten Donggala. Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Labean, Pasar Ogoamas, dan Pasar Sioyong. Peresmian pasar dilaksanakan secara terpusat di Pasar Toaya, tempat Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.
Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan tahun 2021 sebesar Rp6 miliar.
Pasar Labean menempati lahan seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi. Pasar Labean memiliki 40 kios dan tujuh los yang menampung 128 pedagang. Komoditas yang dijual antara lain barang pokok dan penting, serta kain.(*/Atr/Tim Redaksi)