Pasangkayu – Empat santri Pondok Pesantren (Ponpes) Syaikh Zainuddin NW Pasangkayu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasangkayu.
Akibat dugaan keracunan makanan pada Senin (29/10/2024).
Kejadian ini membuat pihak pesantren yang terletak di Jl. Gatot Subroto, Pasangkayu, sekitar 1,5 km, dari jalan trans Sulawesi, harus segera mengupayakan penanganan medis bagi para santri yang terdampak.
Lapas Kolonodale Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Khidmat di Morut
Insiden ini mengundang perhatian dari pihak pesantren dan warga sekitar.
Para santri dilaporkan mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing.
Beberapa waktu setelah mengonsumsi makanan yang diduga menjadi sumber keracunan.
PT GNI dan PT SEI Berikan Bantuan Sepatu dan Sembako di Morut, Dorong Pendidikan dan Kesejahteraan
Pimpinan Pondok Pesantren Uzt. Latief Syahriel, kepada wartawan, mengatakan, pihak RSUD Pasangkayu langsung menangani kasus ini dengan sigap.
“Saat ini, kondisi para santri yang menjalani perawatan terus kami pantau. Mereka berada dalam penanganan medis intensif hingga kondisi mereka stabil,” ujarnya.
Sulitnya Akses Solar Subsidi, Petani dan Nelayan di Parigi Moutong Terancam Terbengkalai
Dia mengtakan, kejadian ini juga memicu pihak pesantren untuk meneliti kembali sumber makanan yang dikonsumsi santri.
Demi memastikan keamanan pangan bagi seluruh penghuni ponpes.
Pihak pesantren berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk menindaklanjuti kejadian ini, guna mencegah potensi kasus serupa.
Keracunan makanan sering kali menjadi risiko yang dihadapi lingkungan asrama dengan banyak penghuni.
Terutama jika bahan makanan kurang terjamin kebersihannya.
Dengan adanya kasus ini, pihak pesantren diharapkan lebih ketat dalam memastikan kebersihan makanan demi kesehatan dan keselamatan para santri.
Menurutnya, makanan tersebut didapatkan dari hajatan mingguan orang orang tua Santri di Ponpes.
“Dari Ponpes Al Bana’ Asing Baras hajatan mingguan orang orang tua Santri berupa nasi kuning yang diterima siang hari, nanti dimakan pada malam hari, jadi tahu dan mienya sudah basi,” pungkasnya.