iklan

Pembangunan Huntap Ganti Dikeluhkan Lagi

HUNTAP GANTI DIKELUHKAN HL
FOTO : Warga penyintas bencana tinggal di Huntap Ganti, kepada Redaksi FOKUS RAKYAT, membenarkan kondisi daun pintu rusak di rumahnya.
pasang-iklan-anda-disini

HUNTAP GANTI DIKELUHKAN 1

DONGGALA, FOKUS RAKYAT — Sejumlah warga penyintas bencana alam gempa bumi dan tsumani 2018 lalu, kini tinggal dan menetap di Huntap Ganti, di Donggala, mengeluhkan pembangunan Hunian Tetap tersebut.

PASANG IKLAN

Pembagian rumah Huntap Ganti bagi warga penyintas bencana itu dikeluhkan karena belum lama ditempati tetapi fasilitasnya sudah rusak.

Adalah diantaranya pemasangan daun pintu, baik daun pintu bagian depan Huntap Ganti, daun pintu kamar dan daun pintu WC, diduga dikerjakan asal-asalan karena kondisinya terlepas dari kosen.

Salah seorang warga penyintas bencana tinggal di Huntap Ganti, kepada Redaksi FOKUS RAKYAT, membenarkan kondisi daun pintu rumah, daun pintu kamar dan daun pintu WC itu rusak di rumahnya.

“Saya hampir pingsan tertimpa pintu WC saat mandi le, pintunya lepas sendiri dan tidak kuat. Untung saja ada tetangga datang membantu,”ungkap warga penyintas bencana disapa Mama Ica, saat ditemui di Huntap Gantu, belum lama ini.

Warga penyintas Huntap Ganti itu pun terkesan mengeluhkan kualitas dari daun pintu kondisinya sudah terkelupas terbuat dari bahan utama triples.

“Daun pintunya mudah rusak, silahkan dicek sendiri. Terkupas dengan sendirinya mudah sekali rusak,”keluh warga penyintas bencana mengaku korban tragedi tsunami dari kelurahan Labuan Bajo itu saat berdiskusi di kediamanya di Huntap Ganti.

HUNTAP GANTI DIKELUHKAN 2

Selain itu, warga penyintas bencana lainya, mengeluhkan infrastruktur Huntap Ganti belum lama dibangun tetapi kondisinya mulai rusak.

Keluhan itu adalah pembangunan Rabat Jalan kondisinya retak memanjang di halaman depan rumahnya.

“Jalan kami kondisinya begini sudah rusak le, tetapi sampai sekarang belum diperbaiki,”ungkap warga penyintas bencana seorang wanita paruh baya kini berusia hampir 60-an itu.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan Huntap Ganti beserta infrastruktur dibangun Pemerintah untuk warga penyintas bencana alam, gempa bumi dan tsunami di Donggala, kini menuai sorotan.

Pasalnya hunian tetap (Huntap) Ganti dibangun di Kelurahan Ganti, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, diragukan mutu dan kualitas pekerjaan sesuai metode kerja, gambar kerja dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) di dalam kontrak kerja.

Pembangunan Huntap Ganti beserta infrastruktur bangunan pelengkap prasarana dasar kavling unit tahap 1B itu pada pekerjaan saluran air Precast diduga tidak menggunakan lantai kerja seperti pasir urpil (Urugan Pilihan) dan coran lantai FC 10, serta diduga tidak diselesaikan sebagai mana mestinya.

Selain itu, proyek Huntap Ganti melekat di Kementerian PUPR, melalui Satker penyediaan perumahan Sulawesi Tengah, dikerjakan kontraktor pelaksana  PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK dengan nilai kontrak Rp110.072.689.000,00 itu diduga adanya penyunatan volume kawat bronjong dengan isian mengilangkan 1 trap bronjong yang berfungsi sebagai penopang bronjong dari sisi depan.

Berdasarkan penelusuran jurnalisme investigasi dari Redaksi FOKUS RAKYAT, baru-baru ini, dengan mengumpulkan sejumlah data ditemukan kejanggalan di lokasi pembangunan Huntap Ganti itu.

Saluran Air

Pada item pekerjaan saluran air Precast, kejanggalan yang ditemukan redaksi diduga saluran dipasang tidak menggunakan lantai kerja seperti pasir URPIL (Urugan Pilihan).

Kejanggalan lain pada item pekerjaan saluran juga diduga tidak menggunakan coran/beton lantai FC 10. Bahkan saluran air Precast itu diduga kuat dikerjakan asal jadi karena posisinya terpotong alias tidak tersambung sehingga diragukan fungsinya sebagai saluran air got.

Sejumlah warga penyintas bencana kini menetap di Huntap Ganti kepada redaksi media ini ikut menyoroti metode kerja pemasangan saluran air Precast tersebut. Menurut mereka saluran air itu tidak berfungsi karena hanya sepotong dikerjakan dan tidak sampai ke bangunan paling atas Huntap Ganti itu sendiri.

“Saluran air di depan Huntap Ganti ini ya memang begini modelnya tidak berfungsi, hanya pelengkap begitu saja,”ungkap salah seorang warga enggan menyebut namanya itu.

Talud

Pada item pekerjaan talud pasangan batu di proyek       pembangunan Huntap Ganti, keganjalan yang ditemukan redaksi kini kondisinya retak memanjang.

Kondisi talud yang retak itu dibenarkan oleh warga penyintas bencana Huntap Ganti. Warga berdalih bahwa keretakan talud sudah lama, dan hingga saat ini belum diperbaiki.

Bronjong

Pada item pekerjaan bronjong keganjalan yang ditemukan redaksi terkait dugaan penyunatan volume kawat bronjong dengan isiannya mengilangkan 1 trap bronjong yang berfungsi sebagai penopang bronjong dari sisi depan.

Karena pada sisi depan nampak bangunan bronjong itu hanya diganjal dengan beberapa batu dan dipadati dengan tanah.

Kondisi bronjong ini mengundang keluhan dari warga penyintas bencana itu sendiri karena mereka yakin bronjong bisa terguling ke dasar jurang sungai disebabkan kekosongan dari sisi depan bronjong itu.

RABAT

Pada item pekerjaan rabat jalan kejanggalan yang ditemukan adalah di sejumlah titik rabat itu mulai mengalami keretakan.

Bahkan tidak tanggung-tanggung warga penyintas ikut menyoroti sejumlah titik kini kondisinya mengalami retak. Padahal pekerjaan rabat belum lama selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor pelaksana.

PASANGAN PINTU

Kejanggalan yang lain terkait keluhan warga terhadap beberapa pasangan pintu yang mulai terkelupas dan terlepas dari kosennya.

Sehingga kembali memunculkan dugaan bahwa item pekerjakan tersebut tidak sesuai gambar dan syarat-syarat kerja karena diduga item pekerjaan tersebut telah terjadi pengurangan volume dan ada ketidak sesuaian dengan yang dibayarkan oleh negara sesuai rujukan RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Menanggapi hal ini, redaksi media ini berupaya menghubungi pihak penyedia jasa untuk perimbangan berita terkait sejumlah kejanggalan pada pembangunan Huntap Ganti tersebut.

Pihak kontraktor pelaksana dari PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK, yang dihubungi melalui Willy S. Parubak, Selasa kemarin, 10 Mei 2022, diketahui sebagai manager projek pada proyek Huntap Ganti.

Willy S. Parubak yang dihubungi melalui nomor WhatsApp menanggapi dengan serius. Akan tetapi tanggapannya tidak menjelaskan secara rinci beberapa pertanyaan diajukan redaksi media ini.

Dia menanggapi sebagai berikut : Kalau masalah teman2 media merasa ini kekurangan volume kerjaan kami ada yang audit dari BPK dan BPKP Pak, jadi kalaupun ada terjadi pengurangan volume itu, kami akan kembalikan kalau memang ada investigasinya disana nantinya. Untuk pemeliharaan pintu sedang berjalan kebetulan kemarin masih libur lebaran personil kami baru akan ke Palu lagi dan penggantian pintu2 yang rusak sudah berjalan Terimakasih.

Willy, kembali disentil lagi redaksi media ini terkait apakah benar pekerjaan tersebut sudah di PHO? dan berapa bulan masa pemeliharaannya?

Namun hingga berita ini ditayangkan, Willy S. Parubak, yang mewakili pelaksana pihak penyedia jasa enggan merespon disinggung soal serah terima 100 persen pekerjaan sesuai kontrak atau sering disebut PHO dan masa pemeliharaan pekerjaan tersebut.(**/ATR)

bainaa selatan iklan kepala
Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!