iklan

Pekerjaan Rehab Tapi Dibangun Baru, Kondisi Toilet SMPN 4 Balaesang Terbengkalai

REHAB TOILET HL
FOTO : Proyek rehabilitasi SMPN 4 Balaesang, Kabupaten Donggala.
pasang-iklan-anda-disini

DONGGALA, FOKUS RAKYAT – Proyek rehabilitasi SMPN 4 Balaesang, Kabupaten Donggala, dikabarkan belum rampung menuai sorotan.

Pasalnya proyek menggunakan anggaran tahun 2021 dengan nilai kontrak Rp870 Juta itu diduga dikerjakan tidak sesuai dengan perencanaan teknis.

PASANG IKLAN

Pihak pengguna jasa baik pengguna anggaran (PA), PPK, dan PPTK, dalam hal ini di Dinas Pendidikan Donggala, diduga mengabaikan pengawasan proyek rehab SMPN 4 Balaesang itu.

Sebab item pekerjaan rehab toilet sekolah itu diduga tidak sesuai perencanaan teknis yang dimaksud.

Padahal didalam kontrak kerja item pekerjaan itu diduga rehab toilet saja.

Namun oleh pihak rekanan dikerjakan dengan item bangunan baru gedung toilet.

Sehingga item rehab pada toilet sekolah itu hingga saat ini kondisinya terbengkalai alias pekerjaan tidak selesai.

smpn 4 balaesang hl
Rehabilitasi toilet di SMP Negeri 4 Balaesang diduga belum rampung.(DOK)

Pantauan Redaksi FOKUS RAKYAT, baru-baru ini, kondisi rehab toilet sekolah itu, dikerja rekanan setengah jadi itu begitu memprihatinkan.

Toilet dibangun baru dua ruang masing-masing memiliki dua WC itu, kondisinya belum dilantai.

Pengadaan Closet pun digunakan buang kotoran belum ada.

Sehingga dipertanyakan dikemanakan anggaranya?

Dinding bangunan baik di luar dan dalam belum diplasteran.

Selain itu item pekerjaan reng balok (slof atas) belum selesai. Sehingga tulangan besi behel bergantungan diatas bangunan.

Sapiteng cuman digali. Belum ada tanda-tanda dikerjakan sama sekali oleh rekanan.

Salah seorang dewan guru di SMPN 4 Balaesang, membenarkan kondisi ruang toilet belum selesai itu.

“Ini belum di lantai pak, belum selesai,”ungkapnya sambil membukakan kunci toilet itu.

Selain itu, mereka mengeluh baik dewan guru maupun pelajar jika membutuhkan air harus ke rumah warga dulu mengambilnya.

Karena kran air dari toilet belum ada.

“Kasihan kami ambil air dulu ke rumah warga baru menggunakan toilet ini. Kami bingung kok air tidak jalan,”ungkapnya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Hairun S.Pd selaku PPTK di Bidang Pembinaan SMP, enggan menanggapinya.

Dihubungi melalui WhatsApp yang diterimanya dengan tanda centang berwarna biru. Hingga saat ini belum memberikan tanggapan.

Diberitakan sebelumnya, Rehabilitasi toilet di SMP Negeri 4 Balaesang diduga belum rampung, dibenarkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Satuan Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala.

Rehabilitasi toilet itu merupakan sepaket item proyek rehabilitasi ruang kelas, dan rehabilitasi ruang guru di SMP Negeri 4 Balaesang, di Desa Lombonga, dikerjakan kontraktor pelaksana CV. Donggalaraya, dengan anggaran senilai Rp.870.422.428.00.

Hairun S.Pd selaku PPTK di Bidang Pembinaan SMP, ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya di Dinas Dikbud Donggala, membenarkan rehabilitasi toilet SMP Negeri 4 Balaesang belum rampung.

Namun diakui ia punya alasan, sehingga dirinya menerima PHO (Provisional Hand Over) serah terima pekerjaan 100 Persen dari penyedia jasa konstruksi kepada pengguna jasa dalam kondisi yang ditentukan dalam kontrak.

Dengan tegas, Hairun, selaku PPTK mengatakan memberikan catatan penting saat dilakukan PHO serah terima pekerjaan 100 Persen itu.

“Saya sudah Intruksikan bahwa saya terima cacatan di dalam PHO itu,”ungkapnya kepada media ini.

“Isi catatan itu diantaranya toilet belum dipasang pintu, dinding belum diplester luar dan dalam, ya, karena anggaran tidak cukup, cuman Rp77 Juta,”ungkap Hairun lagi pria asli kelahiran Maleni itu.

Dia menjelaskan, pihak penyedia dalam hal ini kontraktor pelaksana sebelumnya tidak berkoordinasi dengan dinas terkait.

Kata dia, sesuai desain gambar pembangunan toilet ada ruang gantinya, dan ada kamar WC di tiap 3 ruangnya.

“Tapi kontraktor sudah langsung pondasi. Jadi sampai dimana kemampuan anggaran, ya, sudah disitu. Padahal toilet ini utuh dibangun sesuai desain gambar kerjanya,”jelasnya lagi.

Disinggung soal Sepiteng pembuangan posisinya baru digali belum dibangun tepat dibelakang pembangunan toilet SMP Negeri 4 Balaesang itu.

Hairun membantah bahwa pekerjaan Sepiteng itu lama, dan bukan pekerjaan baru.

Disentil lagi soal berbagai kerusakan saat ini.

Dirinya telah berkoordinasi ke penyedia jasa untuk retak -retak hasil diskusi segera diperbaiki.

“Karena masih ada uang jaminan pemeliharaan 5 Persen,”tegasnya.

“Infonya sementara diperbaiki disana, tapi belum ada hasil foto pemeliharaan hehe. Insya allah saya mau turun cek ke lokasi,”pungkasnya.(*/ATR)

bainaa selatan iklan kepala
Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!