Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Pendidikan Dasar Fase 1D Dipertanyakan?

sd talise hl
Pekerjaan saluran drainase dengan mortar menggunakan material batu kali.

PALU, FOKUS RAKYAT – Pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar Fase 1D, diperuntukkan bagi sejumlah bangunan sekolah di Kota Palu mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami 2018 lalu, kini dipertanyakan publik?

sd talise 1

Adalah pembangunan SD Negeri 1 Talise, dan SD Negeri 2 Talise, yang di bangun di lahan Huntap Talise, kompleks wilayah STQ, Kota Palu, dikabarkan belum rampung alias belum selesai dikerjakan namun terkesan dipaksakan dilakukan serah terima pekerjaan 100 persen atau di-PHO kan (Provisional Hand Over) dari kontraktor pelaksana selaku penyedia jasa ke pengguna jasa dalam hal ini BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah) Sulteng.

Akan tetapi, pengguna anggaran BPPW Sulteng, mengaku bersedia melakukan sejumlah perbaikan dan pembenahan dari sejumlah kerusakan yang dialami pembangunan SD Negeri 1 Talise, dan SD Negeri 2 Talise itu. Demikian diungkapkan Rahman Dg Tinri, selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) wilayah Strategis I, di BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah) Provinsi Sulteng, kepada redaksi FOKUS RAKYAT, baru-baru ini.

sd talise 2

“Akan diperbaiki, karena masih dalam masa pemeliharaan,”ungkap Rahman Dg Tinri, selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) wilayah Strategis I, di BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah) Provinsi Sulteng itu.

Diketahui, pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D, meliputi pembangunan MAN 2 Palu, SDN 1 Talise, SDN 2 Talise, SDN Inpres 2 Talise. Paket ini dengan nomor kontrak pekerjaan HK.02.01/KONT/SPPP.ST/PSPPOP.II/06/2020, dan tanggal kontrak 7 September 2020 dengan nilai kontrak Rp39 Milyar menggunakan sumber dana Loan Word Bank (BW). Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya, dan konsultan supervisi PT. Yodya Karya ini dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 210 hari kalender.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Redaksi media ini dari warga setempat, dan pihak sekolah, bahwa ada sebagian pekerjaan saluran drainase dengan mortar menggunakan material batu kali dari sungai ataupun gunung, di SD Negeri 1 Talise, diduga belum rampung karena bagian luar saluran itu tidak diplaster sehingga nampak bebatuan yang tajam. Akan tetapi, anehnya pembangunan SD 1 Negeri Talise sudah dianggap selesai 100 persen dan bahkan telah diserahterimakan alias PHO.

Menurut warga Talise, Sudarmin, mengaku pekerjaan saluran sekolah ini mendapat sorotan dari warga lain dan pihak sekolah karena dianggap membahayakan kelak siswa dan siswi saat beraktivitas di sekolah. Mengingat bagian luar saluran itu muncul batu kali yang tajam bisa melukai muridnya.

“Sangat berbahaya kok bisa pekerjaan saluran drainase itu tidak dirapikan apalagi batu saluran sangat tajam, ya, berbahaya bagi anak sekolah saat bermain dan belajar di sekolah,”ungkapnya.

sd talise 3

Selain keluhan warga dari item pekerjaan saluran drainase itu, pihak redaksi media ini pun berupaya melakukan cek and ricek untuk membuktikan kebenaran terkait pembangunan SD Negeri 1 Talise. Alhasil, redaksi menemukan item pekerjaan paving yang belum lama dikerjakan tapi kondisinya diduga sudah terbongkar. Kemudian redaksi pun menemukan item pekerjaan plafon diduga sebagian ambruk dan jatuh ke tanah sehingga diduga kondisinya sangat memprihatinkan.

sd talise 4

Sedangkan pada pembangunan SD Negeri 2 Talise, redaksi media ini menemukan hasil pekerjaan lantai dan pemasangan tehel diduga mengalami kerusakan padahal pekerjaan dikabarkan baru saja rampung sehingga dipertanyakan mutu pekerjaan tersebut.

sd talise 5

Dikonfirmasi terkait hal ini, Rahman Dg Tinri, selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) wilayah Strategis I, di BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah) Provinsi Sulteng.

Berikut item pertanyaan redaksi media ini terkait hasil pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D ke pihak PPK terkait :

  1. Pembangunan SD Negeri 1 Talise :

– Tim redaksi kami menemukan item pekerjaan saluran drainase dengan mortar menggunakan material batu kali dari sungai ataupun gunung, di SD Negeri 1 Talise, diduga bagian luarnya tidak diplaster karena nampak batu kali tersebut. Pekerjaan saluran sekolah ini mendapat sorotan dari warga setempat dan pihak sekolah karena dianggap membahayakan kelak siswa dan siswi saat beraktivitas di sekolah, mengingat bagian luar saluran itu muncul batu kali yang tajam bisa melukai muridnya. Olehnya redaksi kami meminta diberikan penjelasan apakah item pekerjaan saluran drainase sekolah itu sudah sesuai dengan gambar kerja? Selain itu, kami pun ikut mempertanyakan apakah saluran ini di dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) apakah menggunakan batu bata atau menggunakan batu kali sesuai pekerjaan saat ini, mohon konfirmasinya?

“Akan diperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan,”demikian penegasan jawaban dari PPK Rahman terkait pekerjaan pembangunan SD Negeri 1 Talise tersebut.

“Akan dibenahi, dan ya saluran drainase memang menggunakan batu kali,”ungkap PPK Rahman lagi dengan singkat.

– Kami juga menemukan item pekerjaan paving yang belum lama dikerjakan tapi kondisinya sudah terbongkar. Olehnya redaksi kami mempertanyakan metode pekerjaan paving tersebut apakah dilapisi dengan material pasir dan berapa ketebalan  lapisan pasir tersebut karena kondisi paving diduga tidak menggunakan material pasir, mohon konfirmasinya?

– kami juga menemukan item pekerjaan plafon sebagian ambruk dan jatuh ke tanah sehingga kondisinya sangat memprihatinkan. Olehnya redaksi kami mempertanyakan apakah plafon yang rusak masih bisa diperbaiki, dan mohon infonya apakah pekerjaan ini masih memasuki masa pemeliharaan mohon dijelaskan?

  1. Pembangunan SD Negeri 2 Talise :

– kami menemukan hasil pekerjaan lantai dan pemasangan tehel mengalami kerusakan padahal pekerjaan dikabarkan baru saja rampung sehingga dipertanyakan mutu pekerjaan tersebut, mohon penjelasanya?

sd talise 6

– Terakhir, kami mempertanyakan terkait proses administrasi apakah sekolah yang tergabung di dalam pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D ini sudah diserahterimakan 100 persen hasil pekerjaan (PHO) dari penyedia jasa ke pengguna jasa. Mohon penjelasanya?

PPK Rahman, menanggapi bahwa pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D ini sudah diserahterimakan 100 persen hasil pekerjaan (PHO) dari penyedia jasa ke pengguna jasa.

“Sudah,”terangnya dengan meyakinkan media ini bahwa pekerjaan tersebut sudah diserahterimakan 100 persen hasil pekerjaan (PHO) dari penyedia jasa ke pengguna jasa.

Disinggung lagi terkait masa pemeliharaan sampai kapan akan berakhir?

“6 bulan setelah BAST tanggal 15 Maret 2022, berarti masa pemeliharaan berakhir bulan depan Agustus 2022,”pungkasnya.(**/ATR/ADIET)

 

Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!