Palu — Oknum pegawai negeri sipil (PNS) bertugas di lingkup dinas Pendidikan provinsi Sulteng, berinisial N, disebut sebagai makelar atau broker proyek konstruksi.
Karena, oknum pegawai itu mengiming-imingi proyek dengan meminta sejumlah uang.
Demikian diungkapkan narasumber, bernama Firman, notabene mengaku pemilik uang yang diiming-imingi proyek oleh oknum pegawai tersebut, kepada sejumlah wartawan di forum wartawan Kejati Sulteng (Forwat), baru – baru ini.
Pernyataan Firman sebagai pemilik uang itu juga dibenarkan oleh Misnaeni, yang lakukan trasnfer uang melalui link bank senilai Rp15 juta kepada oknum pegawai dinas Pendidikan provinsi Sulteng tersebut.
Baca juga : Surat Keputusan Pengangkatan PNS Pasangkayu
“Saya yang punya uang itu, tapi yang transfer ke inisial N oknum pegawai itu adalah ibu Mis, nilainya Rp15 juta,” ungkap narasumber Firman, kepada wartawan di kantin Kejati Sulteng.
Baca juga : Karnaval Budaya di Hari Jadi Pasangkayu ke-20
Dia mengatakan, oknum pegawai berinisial N itu mengambil uang Rp15 juta dengan janji akan memberikan proyek pekerjaan konstruksi sanitasi MCK.
“Sejak Maret 2022 hingga sekarang, proyek yang dijanji oknum pegawai N itu tidak ada hingga sekarang,” kesalnya.
Baca juga : Perusahaan Galian C Diminta Bertanggung Jawab
Kata dia, sementara uang mereka senilai Rp15 juta juga tidak kembali.
“Ya otomatis kami meminta kembali uangnya, karena proyek dijanji tidak ada,” ungkapnya lagi.
Firman bersama Misnaeni, membenarkan bahwa oknum N itu merupakan pegawai dinas Pendidikan provinsi Sulteng.
Menurutnya, bersangkutan oknum pegawai N meminta uang Rp15 juta dengan iming-iming akan beri pekerjaan proyek sanitasi MCK.
“Ada bukti transfer link dengan kami, uang sudah dikirim tapi proyek tidak ada sama sekali,” terangnya dengan nada kesal dengan sejumlah wartawan, Jumat (10/3).
Dia menambahkan, ia sudah berusaha hubungi oknum pegawai N di kantor dinas Pendidikan provinsi Sulteng, di Jalan Setia Budi Kota Palu.
Kata dia, oknum N tersebut menghindar dan terkesan tidak mau bertemu.
“Kami ke sana cari dia (Oknum N) tapi selalu keluar kantor,” terangnya lagi.
Menurutnya, ia juga berusaha hubungi oknum pegawai N via telepon dan pesan WhatsApp, namun tidak merespon.
“Intinya kami minta uang kembali, karena proyek dijanji tidak ada,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, oknum pegawai dinas Pendidikan provinsi Sulteng, berinisial N, berupaya dikonfirmasi redaksi media ini melalui pesan whatsapp. Namun tidak ditanggapi hingga berita ini ditayangkan.
(**/Tim Redaksi)