DONGGALA, FOKUS RAKYAT — Huntap Wani merupakan Hunian Tetap bagi warga penyintas bencana gempa bumi dan tsunami 2018 lalu itu dikabarkan telah dihuni atau ditempati para penyintas. Meski Huntap Wani di Kecamatan Tanantovea, Donggala, belum ditempati semua secara keseluruhan, setidaknya bantuan dari pemerintah pusat ini telah dimanfaatkan.
Hanja saja, berbagai permasalahan diduga belum rampung terkait pekerjaan konstruksi pembangunan Huntap Wani di Donggala, beserta infrastruktur bangunan pelengkap prasarana dasar kavling unit tahap 1B, dinilai menjadi kendala saat ini. Karena warga penyintas sebagai penerima Huntap Wani itu mengaku enggan menempatinya jika persoalan pokok seperti saluran drainase, masalah lampu, masalah air bersih, belum bisa diselesaikan oleh pihak rekanan kontraktor pelaksana.
Diketahui, Huntap Wani di Donggala ini dikerjakan Rekanan Kontraktor PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK dengan nilai kontrak Rp110.072.689.000,00 menggunakan Dana LOAN 2020-2022, yang termasuk di dalam paket pembangunan Huntap Wani di Donggala, beserta infrastruktur bangunan pelengkap prasarana dasar kavling unit tahap 1B.
Salah seorang warga penyintas kepada media ini, mengungkapkan, bahwa sebagian penerima Huntap Wani belum menempati karena kebutuhan air bersih belum dipenuhi. Selain itu, kata dia, masalah saluran drainase pun jika musim hujan menggenanggi Huntap Wani karena saluran drainase tidak berfungsi.
“Begitu juga dengan lampu le, kok bisa lampu penerangan belum lama dipasang sudah rusah karena ada yang tidak hidup lagi lampunya di malam hari,”ungkap warga penyintas di Huntap Wani tersebut enggan menyebutkan namanya kepada media ini.
Sementara itu, Redaksi FOKUS RAKYAT berkesempatan melakukan penelusuran investigasi di lokasi pembangunan Huntap Wani, belum lama ini. Redaksi media ini menemukan sejumlah kejanggalan, diantaranya ditemukan diduga susunan batu untuk saluran drainase dengan mortar diduga ketinggian saluran tidak sama atau tinggi sebelah dan rendah sebelah.
Selain itu untuk saluran drainase ini dikeluhkan karena beberapa titik mengalami keretakan belum diperbaiki. Kemudian warga penyintas pun mengeluhkan kondisi saluran drainase serba terpotong setiap sudutnya sehingga saluran dianggap tidak berfungsi karena ketika hujan menggenangi sekeliling Huntap Wani. Warga penyintas menilai pihak Rekanan tidak mengerjakan saluran drainase itu sesuai gambar kerjanya sehingga hasilnya pun asal jadi karena dianggap cuma rumah bantuan saja.
“Karena dianggap sebagai rumah bantuan dari pemerintah, ya saluran drainase dikerjakan yang penting jadi. Tapi kontraktor tidak memikirkan asas manfaatnya apakah drainase berfungsi atau tidak berfungsi, tapi yang penting drainase itu selesai mereka kerjakan,”ungkap warga penyintas itu lagi.
Warga Huntap Wani juga mengeluhkan pemasangan Closet WC yang dipasang sudah rusak dan retak tapi tetap dipasang. Selain itu, mereka pun mengeluhkan soal lampu tenaga surya juga tidak menyala padahal pengadaan barang ini baru dilakukan dan belum cukup setahun.
Dikonfirmasi, pihak kontraktor pelaksana dari PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK, yang dihubungi melalui Willy S. Parubak, belum lama ini. Willy S. Parubak yang dihubungi belum menanggapi beberapa pertanyaan diajukan redaksi media ini.
- Tim redaksi kami mempertanyakan gambar kerja pekerjaan saluran dengan batu mortar di Huntap Wani, karena kami temukan susunan bahu saluran batu mortar posisi bahunya tidak sama, sebelahnya posisi ketinggian lebih pendek dari bahu sebelahnya, mohon dijelaskan?
- Tim Redaksi kami menemukan sejumlah keretakan saluran dan warga setempat mengeluhkan kondisi saluran yang terpotong sehingga saluran tidak berfungsi karena ketika hujan menggenangi sekeliling Huntap Wani?
- Warga penyintas di Huntap Wani juga mengeluhkan pemasangan Closet WC yang dipasang sudah rusak dan retak tapi tetap dipasang. Mohon konfirmasinya?
- Warga penyintas di Huntap Wani juga mengeluhkan soal lampu tenaga surya juga tidak menyala padahal pengadaan barang ini baru dilakukan dan belum cukup setahun?
Sementara itu, Rekanan PT. WASKITA KARYA (PERSERO) TBK, melalui Syaifuddin, kepada media ini menjelaskan bahwa untuk pekerjaan saluran drainase di lokasi Huntap Wani sudah sesuai spek dan bahkan ada kelebihan pekerjaan pada saluran drainase tersebut. Selain itu, kata dia, soal lampu tenaga surya diakuinya saat ini masih dalam masa pemeliharaan dan begitupun dengan soal air bersih sementara diperbaiki karena ada alat dap air yang dicuri sehingga air belum mengalir ke masing-masing Huntap Wani milik penyintas bencana.(**/ATR)