DONGGALA, FOKUSRAKYAT.NET – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabelota Donggala, menanggapi dan angkat bicara mengenai polemik sejumlah proyek pembangunan gedung di sana.
Sejumlah proyek pembangunan gedung di lingkup RSUD Kabelota Donggala itu dikabarkan mengalami kerusakan padahal umur bangunan baru memasuki beberapa bulan dan belum genap setahun.
Kapolda Sulteng Sidak Polresta Palu, Pastikan Pelayanan Sesuai SOP dan tidak Ada Pungli
Selain itu, sejumlah proyek gedung juga ikut jadi sorotan karena sebagian item pekerjaan diduga belum rampung, padahal proyek telah diserah terimakan 100 persen dari penyedia jasa ke pengguna anggaran.
dr. Syahriar MKes, selaku Direktur RSUD Kabelota Donggala, dimintai tanggapan terkait sejumlah proyek pembangunan gedung di lingkup RSUD Kabelota, di Kelurahan Kabonga Besar, Donggala.
- Pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung IGD Ponek, melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp4 Milyar.
– Adapun ingin ditanyakan soal item pekerjaan kolom utama bangunan ini kami temukan sejumlah kolom tidak dilakukan pengecetan, mohon infonya selaku pengguna anggaran (PA) apakah item pengecetan proyek ini dicantumkan di dalam RAB?
– Sejumlah wartawan menemukan sebagian pelat lantai diduga tidak dilakukan item pekerjaan pemasangan tegel keramik, mohon infonya pak dokter apakah tidak masuk di dalam biaya tersebut?
– Tim redaksi kami menemukan sejumlah titik item tembok bangunan mengalami retak memanjang, mohon konfirmasi terkait kualitas bangunan mengingat kondisi belum lama di tempati sekitar baru 2 bulan?
– Begitu juga dengan item tegel keramik ditemukan retak dan terangkat, sehingga diragukan kualitas bangunan mohon penjelasanya?
- Pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Niccu, melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp4 Milyar.
– Pemasangan tegel keramik kami temukan di dalam gedung ini sudah terkelupas, padahal proyek ini baru rampung dikerjakan sehingga diragukan kualitasnya, mohon konfirmasinya?
– Pemasangan tegel keramik juga dikeluhkan para petugas medis karena dikerjakan tidak rapi dan asal-asalan, mohon penjelasanya?
KTT G20 Berjalan Lancar, Polri Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat, Wisatawan hingga Pecalang
– Sejumlah titik tembok gedung mengalami retak memanjang di beberapa ruangan, mohon konfirmasi atas sejumlah kerusakan tembok?
– Untuk ruangan dapur juga dikeluhkan karena tidak ada fasilitas dalam ruangan dapur tersebut, mohon infonya apakah item pekerjaan ini sudah sesuai dengan gambar perencanaan? Karena saat ini ruangan dapur belum dimanfaatkan.
– Untuk kloset duduk juga dikeluhkan mengalami kerusakan, mohon penjelasanya?
– Item pekerjaan pengecetan juga dikeluhkan karena warna cat mulai rusak dan nampak tidak merata dan asal jadi.
– Begitu pun kolom utama tidak dilakukan pengecetan, mohon infonya apakah masuk dalam biaya RAB?
- Pekerjaan konstruksi Gedung Operasi, melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp6 Milyar.
– Untuk gedung operasi, ditanyakan hanya pada item pekerjaan plafon? Karena sisi kandan dan sisi kiri di luar gedung, nampak bagian rangka baja atap yang tidak dilakukan pekerjaan plafon. Olehnya, kami mempertanyakan apakah tidak ada biaya pemasangan plafon tersebut?
- Gedung Radiologi melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp5 Milyar.
– Sejumlah item pekerjaan juga mengalami kerusakan termasuk tembok bangunan mengalami retak memanjang.
Ditemui di kediamanya, di Palupi, Kota Palu, dr. Syahriar MKes, menanggapi sejumlah item pekerjaan bangunan di RSUD Kabelota Donggala itu.
Hanja saja, kata dia, selaku PPK dan KPA sejumlah proyek itu tupoksi dirinya sebagai administrasi saja sedangkan persoalan teknis ada lebih berkompeten, seperti tenaga teknis dari PU, Pengawas Lapangan, dan pihak rekanan.
“Tugas saya lebih ke administrasi pekerjaan, sedangkan soal teknis pekerjaan mereka dari PU lebih memahaminya,” ungkap dr. Syariar MKes, saat ditemui wartawan, di kediamanya, Kamis malam, 17 November 2022.
Dia mengatakan, sejumlah proyek bangunan RSDUD Kabelota Donggala diakui pernah diperiksa dari BPK sehingga mereka diminta melakukan pengembalian.
Namun dirinya menyayangkan pemeriksaan itu datang pekerjaan sudah selesai atau telah rampung.
“Pasti beda hasil pekerjaan telah selesai dengan belum, kenapa tidak datang pas belum rampung,” jelasnya.
Pak Dokter, sapaanya, juga menjelaskan bahwa tidak semua item pekerjaan masuk di dalam RAB, sehingga mereka mencoba meminta bantuan pihak penyedia jasa untuk menyelesaikan tambahan pekerjaan yang tidak masuk dalam RAB itu.
“Ada gedung tidak di cat, bangunan tidak di plafon, memang tidak ada biayanya, karena cuma diminta bantuan sama kontraktor penyedia jasa,” jelasnya lagi.
Namun begitu ia juga merasa pihak penyedia jasa tidak peka dengan kondisi di rumah sakit khususnya saat melobi bangunan ke kementerian kesehatan di Jakarta.
Calon kuat yang mengisi jabatan Kadis Kesehatan Donggala itu menuturkan bahwa berkat kerja kerasnya sehingga sejumlah bangunan 2021 lalu bisa berada di RSUD Kabelota.
Menurutnya, ia bukan tipikal pejabat yang anti kritik dan bahkan ia mengapresiasi media ini yang melakukan kritikan membangun untuk daerah Donggala khususnya RSUD Kabelota.
“Saya senang dan suka dikritik begini, jadi apa menjadi kekurangan bisa dilengkapi,” terangnya lagi.
“Terus nomor kontak kemarin itu, salah, cuma misskomunikasi tapi tidak masalah, semoga hubungan saya dengan media lebih baik lagi ke depan,” pungkasnya. (**/ Tim Redaksi)