BUOL — Sebagai salah satu kandidat Ibukota pemekaran kabupaten Buol Timur, desa Matinan telah mendahului kecamatan -kecamatan lain jadi kecamatan baru.
Serta menyiapkan juga infrastruktur yang memadai seperti penataan wilayah.
Yusup Gobel SPd, sebagai salah satu tokoh pemuda disana mengatakan bahwa surat pemberitahuan sudah diserahkan kepada Kepala Desa Matinan.
Ditlantas Polda Sulteng Berlakukan Kembali Tilang Manual, Ini Alasannya
Dia menguraikan, dari 6 desa dibawah wilayah ini yakni desa Pandangan, Lokodidi, Iripubogu, Matinan, Taat, dan desa Nandu sudah menyetujui adanya pemekaran oleh kepala – kepala desa yang ada.
“Kami menyambut baik dan sangat mendukung adanya ibukota kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia juga bersepakat akan mengelar pertemuan serta mengumpulkan berkas – berkas sebagai bahan pendukung.
Dia menjelaskan, perlu diketahui bersama, konon kabarnya pertumbuhan ekonomi disini sangat cepat.
Kata dia, sampai – sampai Alfamidi dan Indomaret berebutan untuk mencari lahan atau lokasi, karena daerah tersebut berdekatan juga ada pasar rakyat di desa Lokodidi dan Matinan yang juga menjadi daya tarik tersendiri.
“Dari segi pendidikan itupun juga sudah siap, baik itu pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas. Bahkan di kecamatan Baru sudah ada beberapa perguruan tinggi yang melakukan Survei untuk membuka cabangnya di Matinan,” terangnya.
Kasus Bank Sulteng Diduga Rugikan Uang Negara Rp7 Miliar, Kajati Sulteng Sebut Ini Nama 4 Tersangka
Menurutnya, secara regulasi sudah layak, selain sudah memadai juga ada potensi yang luar biasa. Potensi yang disebut luar biasa seperti desa Matinan penghasil kopra kelapa dalam, ada usaha rakyat udang vaname, pabrik bara, serta mempunyai masjid besar yang sangat terkenal yakni Masjid Nurul Huda.
Lanjut Yusup, desa Taat mempunya wisata Mangrove, Desa lokodidi ada pelabuhan Nasional yang sudah diresmikan langsung oleh Menteri.
Dari segi geografis desa Matinan memang sudah layak untuk menjadi kecamatan dimana jumlah penduduk, serta juga berada di jalan trans Sulawesi.
Disatu sisi desa Matinan ada juga daerah pegunungan, daerah itu sudah pernah dipantau oleh negara asing, yang notabene pengunungan mengandung emas dan biji besi dimana Investor sudah meliriknya.
(**/Laporan : Zul)