DONGGALA (FOKUSRAKYAT.NET) — Pekerjaan konstruksi proyek pembangunan Gedung IGD Ponek, RSUD Kabelota Donggala, diragukan kualitas pekerjaan akibat diduga sejumlah item mengalami kerusakan.
Diketahui, proyek pembangunan Gedung IGD Ponek melekat di satuan kerja RSUD Kabelota Donggala, menggunakan APBD 2021 dengan nilai kontrak Rp4 Milyar.
Tim redaksi media ini, baru-baru ini, berkesempatan melakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi tersebut.
Hadiri Peresmian RSMBS, Kapolri: Faskes yang Memadai Wujudkan Indonesia Maju 2045
Dalam pemantauan itu, tim redaksi menemukan sejumlah item diduga mengalami kerusakan pada proyek pembangunan Gedung IGD Ponek RSUD Kabelota itu, diantaranya sebagian tembok gedung diduga rusak akibat mengalami retak memanjang.
Item lain, diduga mengalami kerusakan adalah pekerjaan lantai tegel keramik diduga juga mengalami keretakan memanjang.
Selain diduga mengalami kerusakan, gedung IGD Ponek juga diduga menyisakan beberapa item pekerjaan, meski gedung tersebut telah rampung dan pekerjaan diserahterimkan 100 persen sehingga mulai difungsikan.
Item pekerjaan diduga belum rampung itu adalah item pengecetan kolom utama gedung, dan item pemasangan tegel keramik diduga sebagian belum dikerjakan.
Tinjau Command Center, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pastikan Pengamanan KTT G-20
Pihak tenaga medis juga mengakui beberapa item kerusakan gedung tersebut, dan berharap pihak penyedia jasa segera melakukan perbaikan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, tim redaksi berupaya meminta tanggapan kepada beberapa pihak, termasuk PPTK, PPK, KPA, dan PA, mengenai mutu kualitas pembangunan gedung IGD Ponek itu, dengan mengajukan beberapa pertanyaan :
Kantor Pertanahan Donggala Sosialisasi Program Strategis Akhir Tahun 2022
– Adapun ingin tim redaksi kami tanyakan soal item pekerjaan kolom utama bangunan ini, kami temukan sejumlah kolom tidak dilakukan pengecetan, mohon infonya apakah item pengecetan proyek ini dicantumkan di dalam RAB?
– Tim redaksi kami menemukan sebagian pelat lantai diduga tidak dilakukan item pekerjaan pemasangan tegel keramik, mohon infonya?
– Tim redaksi kami menemukan sejumlah titik item tembok bangunan mengalami retak memanjang, mohon konfirmasi terkait kualitas bangunan mengingat kondisi belum lama di tempati sekitar baru 2 bulan?
– Begitu juga dengan item tegel keramik ditemukan retak dan terangkat, sehingga diragukan kualitas bangunan mohon penjelasanya?
Ilham, selaku PPTK menangani proyek pembangunan gedung itu, kepada media ini mengatakan akan segera berkoordinasi lebih dulu dengan pimpinan untuk memberikan tanggapan.
“Karena pak dir ini posisi mendampingi bupati ke pantai barat, tadi belum dapat konfirmasi posisinya dimana,” ungkapnya.
Hanya saja, Ilham menanggapi mengapa wartawan tidak datang saat pemeriksaan, dan malah datang setelah pemeliharaan selesai.
“Kenapa tidak datang saat pemeriksaan, kita (Wartawan,red) datang setelah pemeliharaan selesai,” ungkapnya lagi.
Selain itu, ia juga menanggapi saat ke gedung itu media ini dianggap tidak meminta izin melakukan pengambilan gambar kepadanya.
Akan tetapi, media ini juga memberikan pertanyaan apakah gedung sudah difungsikan? mengingat peran pers sebagai pilar keempat demokrasi, memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan kehidupan demokrasi tersebut.
“Kami sangat menyayangkan tindakanta, kita tanpa izin melakukan pengambilan gambar,” terangnya.
Sementara itu, dr. Syariar, selaku Direktur RSUD. Kabelota Donggala, dikabarkan sebagai KPA sekaligus PPK menangani gedung itu, yang dikonfirmasi baru-baru ini, belum memberikan tanggapan.
Sedangkan Muzakir Ladoali, kepala Dinas Kesehatan Donggala, yang ikut dikonfirmasi mengatakan sebaiknya langsung ke Direktur RSUD Kabelota Donggala, karena anggaranya terpisah dengan Dinkes dan DPA-nya juga tersendiri.
“Langsung ke direktur atau pptk-nya,”pungkasnya dikonfirmasi Sabtu kemarin, 5 November 2022.
Untuk diketahui lagi, tim redaksi media ini juga berkesempatan melakukan penelusuran terhadap sejumlah proyek lain diduga mengalami kerusakan, namun akan kembali ditayangkan pada edisi berikutnya.
Diantarantya, pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Niccu, melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp4 Milyar.
Pekerjaan konstruksi Gedung Operasi, melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp6 Milyar.
Gedung Radiologi melekat di satuan kerja RSUD Kabelota, menggunakan APBD 2021, dengan nilai kontrak Rp5 Milyar. (**/ Tim Redaksi)