PALU, FOKUS RAKYAT – Penyedia jasa pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar Fase 1D menutup diri dan bahkan bungkam dikonfirmasi terkait sejumlah kerusakan pada pembangunan SD Negeri 1 Talise dan SD Negeri 2 Talise.
Adalah PT. Wijaya Karya selaku kontraktor pelaksana atau penyedia jasa pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D, meliputi, pembangunan MAN 2 Palu, SDN 1 Talise, SDN 2 Talise, SDN Inpres 2 Talise.
Diketahui, paket pekerjaan konstruksi ini diperuntukkan bagi sejumlah bangunan sekolah di Kota Palu mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami 2018 lalu.
Paket ini dengan nomor kontrak pekerjaan HK.02.01/KONT/SPPP.ST/PSPPOP.II/06/2020, dan tanggal kontrak 7 September 2020 dengan nilai kontrak Rp39 Milyar menggunakan sumber dana Loan Word Bank (BW).
Proyek yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya, dan konsultan supervisi PT. Yodya Karya ini dikerjakan dengan waktu pelaksanaan 210 hari kalender.
Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi media ini dari warga setempat, dan pihak sekolah, bahwa ada sebagian pekerjaan saluran drainase dengan mortar menggunakan material batu kali dari sungai ataupun gunung, di SD Negeri 1 Talise, diduga belum rampung karena bagian luar saluran itu tidak diplaster sehingga nampak bebatuan yang tajam.
Akan tetapi, anehnya pembangunan SD 1 Negeri Talise sudah dianggap selesai 100 persen dan bahkan telah diserahterimakan alias PHO.
Menurut warga Talise, Sudarmin, mengaku pekerjaan saluran sekolah ini mendapat sorotan dari warga lain dan pihak sekolah karena dianggap membahayakan kelak siswa dan siswi saat beraktivitas di sekolah. Mengingat bagian luar saluran itu muncul batu kali yang tajam bisa melukai muridnya.
“Sangat berbahaya kok bisa pekerjaan saluran drainase itu tidak dirapikan apalagi batu saluran sangat tajam, ya, berbahaya bagi anak sekolah saat bermain dan belajar di sekolah,”ungkapnya.
Selain keluhan warga dari item pekerjaan saluran drainase itu, pihak redaksi media ini pun berupaya melakukan cek and ricek untuk membuktikan kebenaran terkait pembangunan SD Negeri 1 Talise.
Alhasil, redaksi menemukan item pekerjaan paving yang belum lama dikerjakan tapi kondisinya diduga sudah terbongkar. Kemudian redaksi pun menemukan item pekerjaan plafon diduga sebagian ambruk dan jatuh ke tanah sehingga diduga kondisinya sangat memprihatinkan.
Sedangkan pada pembangunan SD Negeri 2 Talise, redaksi media ini menemukan hasil pekerjaan lantai dan pemasangan tehel diduga mengalami kerusakan padahal pekerjaan dikabarkan baru saja rampung sehingga dipertanyakan mutu pekerjaan tersebut.
Dhani selaku Manager Project (MP) dari PT. Wijaya Karya, yang dikonfirmasi redaksi media ini, terkait sejumlah masalah di dalam paket pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar Fase 1D itu. Berikut item pertanyaan redaksi media ini terkait hasil pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D ke pihak penyedia jasa :
1. Pembangunan SD Negeri 1 Talise :
– Tim redaksi kami menemukan item pekerjaan saluran drainase dengan mortar menggunakan material batu kali dari sungai ataupun gunung, di SD Negeri 1 Talise, diduga bagian luarnya tidak diplaster karena nampak batu kali tersebut. Pekerjaan saluran sekolah ini mendapat sorotan dari warga setempat dan pihak sekolah karena dianggap membahayakan kelak siswa dan siswi saat beraktivitas di sekolah, mengingat bagian luar saluran itu muncul batu kali yang tajam bisa melukai muridnya.
Olehnya redaksi kami meminta diberikan penjelasan apakah item pekerjaan saluran drainase sekolah itu sudah sesuai dengan gambar kerja? Selain itu, kami pun ikut mempertanyakan apakah saluran ini di dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) apakah menggunakan batu bata atau menggunakan batu kali sesuai pekerjaan saat ini, mohon konfirmasinya?
– Kami juga menemukan item pekerjaan paving yang belum lama dikerjakan tapi kondisinya sudah terbongkar. Olehnya redaksi kami mempertanyakan metode pekerjaan paving tersebut apakah dilapisi dengan material pasir dan berapa ketebalan lapisan pasir tersebut karena kondisi paving diduga tidak menggunakan material pasir, mohon konfirmasinya?
– Kami juga menemukan item pekerjaan plafon sebagian ambruk dan jatuh ke tanah sehingga kondisinya sangat memprihatinkan. Olehnya redaksi kami mempertanyakan apakah plafon yang rusak masih bisa diperbaiki, dan mohon infonya apakah pekerjaan ini masih memasuki masa pemeliharaan mohon dijelaskan?
2. Pembangunan SD Negeri 2 Talise :
– kami menemukan hasil pekerjaan lantai dan pemasangan tehel mengalami kerusakan padahal pekerjaan dikabarkan baru saja rampung sehingga dipertanyakan mutu pekerjaan tersebut, mohon penjelasanya?
– Terakhir, kami mempertanyakan terkait proses administrasi apakah sekolah yang tergabung di dalam pekerjaan konstruksi fasilitas pendidikan dasar fase 1D ini sudah diserahterimakan 100 persen hasil pekerjaan (PHO) dari penyedia jasa ke pengguna jasa. Mohon penjelasanya?
Namun hingga berita ini ditayangkan, pihak penyedia jasa dinilai belum bersedia memberikan penjelasan.
Sementara itu, Rahman Dg Tinri, selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) wilayah Strategis I, di BPPW (Balai Prasarana Pemukiman Wilayah) Provinsi Sulteng, mengatakan terkait kerusakan akan diperbaiki karena masih dalam masa pemeliharaan. (**/ATR/ADIET)