Penanganan Ruas Jalan Tompe – Tambu, Kasatker PJN Wilayah I Diduga Irit Bicara

ruas jalan
Rumput tebal diduga menutup saluran sehingga tidak berfungsi dan diduga saluran drainase ini tidak dilakukan pemeliharaan. (FOTO : TIM REDAKSI)

DONGGALA (FOKUSRAKYAT.NET) – Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sulawesi Tengah, Edwin Cristofer Marundu, diduga irit bicara ketika dimintai tanggapan terkait penanganan ruas jalan Tompe – Tambu.

Dihubungi tim redaksi FOKUSRAKYAT.NET, baru-baru ini, Kasatker PJN Wilayah I Sulawesi Tengah, yang menangani ruas jalan di Kabupaten Donggala, Tolitoli, Buol, dan hingga ke batas Provinsi Gorontalo itu, diduga terkesan menutup diri.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Polda Sulteng dan Komunitas Vespa Bedah Rumah Janda Tua

Untuk diketahui, Edwin selaku Kasatker PJN Wilayah I Sulawesi Tengah ini, dimintai tanggapan terkait paket pekerjaan konstruksi proyek Preservasi Jalan Tompe – Tambu – Sabang – Tonggolobibi, yang melekat pada Satuan Kerja PJN Wilayah 1 Sulawesi Tengah, dikerjakan oleh penyedia jasa PT. Karyabaru Makmur, dengan nilai kontrak Rp18,5 Milyar menggunakan APBN 2022.

ruas jalan
Item pekerjaan bronjong dibawah jembatan diduga sudah miring posisinya. (FOTO : TIM REDAKSI)

Diberitakan edisi sebelumnya, penanganan ruas jalan nasional di pantai barat Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mulai disoroti warga karena dinilai lambat progress pekerjaanya.

Salah satunya adalah penanganan longsor di Gunung Bossa yang menghubungkan Desa Labean (Balaesang) dengan Desa Lende Tovea (Tompe Sirenja), masih dikeluhkan warga setempat termasuk pengendara yang melintas.

Orasi Kebangsaan Sumpah Pemuda, Kapolri: Persatuan-Kesatuan Wujudkan Indonesia Emas 2045

Menurut keterangan warga dan pengendara, kondisi ruas jalan nasional di Gunung Bossa begitu memprihatinkan dikabarkan rawan kecelakaan karena bekas material longsor setebal 20 Cm menutupi badan jalan.

Selain itu beton bahu jalan di Gunung Bossa ini juga dikabarkan amblas diduga akibat diguyur hujan dan longsor.

ruas jalan
Pekerjaan Talud diduga mengalami keretakan. (FOTO : TIM REDAKSI)

Kemudian kondisi ruas jalan juga dikabarkan licin akibat material longsor tersebut, sehingga sangat rawan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Penanganan Ruas Jalan Tompe – Tambu Dikeluhkan Warga, Sejumlah Pekerjaan Diduga Alami Kerusakan

Sorotan warga pun berlanjut pada pekerjaan konstruksi yang menggunakan uang rakyat melalui pemungutan pajak.

Adalah pembangunan Jembatan Sibera II, di Desa Lende Tovea (Tompe Sirenja) menggunakan APBN anggaran tahun 2022, ikut menuai sorotan warga karena baru dikerjakan sejumlah titik mengalami kerusakan.

Pasalnya Pekerjaan Talud di sejumlah titik dikabarkan mengalami keretakan, fungsi saluran drainase juga disoroti akibat rumput tebal menutup saluran sehingga tidak berfungsi, dan diduga saluran drainase ini tidak dilakukan pemeliharaan.

ruas jalan
Beton bahu jalan di ruas jalan Tompe – Tambu di Gunung Bossa diduga amblas akibat diguyur hujan dan longsor. (FOTO : TIM REDAKSI)

Item pekerjaan Bronjong dibawah jembatan juga disoroti karena amblas, dan sebagian sudah miring posisinya, padahal Bronjong notabene belum lama selesai kini mengalami kerusakan.

Dikonfirmasi terkait hal ini, kontraktor pelaksana Rudi Chandra, selaku penyedia jasa dari PT. Karyabaru Makmur, Kamis kemarin, 27 Oktober 2022.

Namun kontraktor bonafit menangani berbagai proyek pekerjaan di Sulawesi Tengah itu belum menanggapinya.

ruas jalan
Kondisi ruas jalan Tompe – Tambu di Gunung Bossa diduga licin akibat material longsor tersebut sehingga sangat rawan terjadinya kecelakaan lalulintas. (FOTO : TIM REDAKSI)

Sementara itu, Ir. Sutarno ST MT, selaku PPK menangani ruas jalan nasional itu, kepada media ini, mengatakan di pantai barat khususnya di sekitar Gunung Bossa, sejak Minggu Pertama September telah terjadi beberapa kali hujan lebat yang mengakibatkan terjadi longsoran, dan telah dilakukan pembersihan.

Kata dia, namun dalam Minggu terakhir terjadi kerusakan pada alat berat (Loader), sehingga proses pembersihan longsoran terhenti.

“Saat ini info dari penyedia jasa alat sudah siap di mobilisasi kembali untuk melanjutkan pembersihan material pasca longsoran,”ungkap Sutarno saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis kemarin, 27 Oktober 2022.

ruas jalan
Kondisi ruas jalan di Gunung Bossa di Desa Labean dikabarkan rawan kecelakaan karena diduga bekas material longsor tebal 20 Cm menutupi badan jalan. (FOTO TIM REDAKSI)

Dia menambahkan, sedangkan amblasnya beton bahu jalan, akan ditangani dengan pemeliharaan kondisi bahu jalan.

Dia menegaskan, keretakan pada Talud masih tanggung jawab penyedia jasa.

“Kami instruksikan untuk diperbaiki,” tegasnya lagi.

ruas jalan
Bahu jalan diduga amblas di Gunung Bossa sehingga membahayakan pengendara melewati ruas jalan nasional ini. (FOTO : TIM REDAKSI)

“Pembersihan Saluran Drainase, juga kami instruksikan untuk segera dilaksanakan,” terangnya.

“Bronjong miring akibat banjir, kami instruksikan untuk diperbaiki,” terangnya lagi.

Menurutnya, sedangkan pekerjaan tahun 2021, putus kontrak.  Insyaa Allah akan dilanjutkan tahun 2023. (**/TIM LIPUTAN KHUSUS)

Editor: Firmansyah
pasang iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!