Warga Desa Banggaiba Temukan Mayat di Sungai Lariang, Kepala Desa : Benar, Begini Kronologinya

warga desa banggaiba
FOTO : Warga Desa Banggaiba digegerkan dengan adanya temukan mayat, di pinggir sungai lariang, di wilayah Desa Banggaiba, Kecamtan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).(DOK)

Warga Desa Banggaiba digegerkan dengan adanya temukan mayat, di pinggir sungai lariang, di wilayah Desa Banggaiba, Kecamtan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Desa Banggaiba, ADRIANI TINIDA, dihubungi media ini, melalui Telefon selulernya (handpone), membenarkan warganya temukan mayat berjenis kelamin laki-laki, di wilayah desanya, sekitar jam 3, Minggu kemarin, 6 November 2021.

ADRIANI TINIDA selaku Kepala Desa Banggaiba, menjelaskan Awalnya Aswan ponurante dan Asmaul dari kebun kembali ke kampung atau desa banggaiba ingin membeli kebutuhan mereka di kebun.

Kata dia, karena persiapan beras dan gula di kebun sudah habis.

“Ketika di tengah perjalanan menuju desa banggaiba, mereka (warga desa banggaiba) mengendarai perahu katinting menyusuri sungai lariang, mereka kaget melihat sesosok mayat di pinggir sungai lariang yang mereka tidak kenal,”ungkapnya.

Kata dia, kemudian Aswan ponurante dan Asmaul bergegas ke desa banggaiba untuk memberitahu kepada warga desa banggaiba bahwa ada mayat yang mereka temukan di sungai.

Dia menambahkan, lalu warga desa banggaiba dan tokoh agama lembaga adat, sama-sama ikut melihat dan membantu mengusung mayat ke desa banggaiba dengan jarak tempuh sekitar 2 kilo meter dari penemuan mayat.

“Karena identitas mayat belum di ketahui, sehingga kami selaku kepala desa banggaiba perintahkan kepada sekdes, segera mencari informasi dari wilayah kulawi selatan,”ungkapnya lagi.

“Diantaranya desa yang di pinggir sungai lariang, diduga desa seputaran kulawi selatan,”terangnya.

Menurutnya, ternyata sejak dari hari itu sudah ada informasi di media sosial facebok (fb), bahwa ada postingan mengenai warga desa pili maku jawa yang diduga terbawa arus sungai larian sejak dari rabu malam sekitar jam 3 pagi.

“Karena identitas mayat dan sudah saling koordinasi sehingga warga desa banggaiba langsung melakukan penguburan dan melakukan ibadah pada saat itu juga,”jelasnya.

Sementara itu, kepala desa Pili Maku Jawa, FERIK MITI, melalui handphone pribadinya juga membenarkan bahwa mayat yang ditemukan masyarakat desa banggaiba itu adalah masyarakat desa Pili maku jawa, atas nama TINU 49 tahun.

 

Menurut Kepala Desa Pili Maku Jawa FERIK MITI, informasi hilangnya bpk Tinu hilang sejak hari kamis setelah keluarga dan kepala dusun Arianto datang melaporkan kepada kepala desa bahwa warganya atas nama TINU di dusun 2 wahi telah hilang sejak jam 3 pagi rabu malam.

Kepala Desa Pili Maku Jawa langsung berkoordinasi dengan warganya dan BHABINSA, BENI MURDANI dan langsung membetuk Tim untuk mencari keberadaan TINU yang informasinya hilang sejak jam 3 rabu malam.

“Tim yang dibentuk ada tiga kolompok satu kelompok menelusuri sungai dan dua kelompok masing-masing dibagian kiri kanan sungai sampai di jembatan Muu selama tiga hari,”ungkapnya.

“Namun setelah hari minggu sudah ada berita mengenai penemuan mayat melalui media sosial Mesenggers bahwa ada mayat yang ditemukan warga masyarakat desa banggaiba,”ungkapnya lagi.

Kata dia, setelah dikoordisikan untuk memastikan identitas mayat tersebut terdapat Tato dilengannya tertulis TINU.

Maka kepala desa Pili maku jawa mengatakan bahwa itu sudah warga saya yang menurut laporan kepala dusun dan keluarga yang hilang sejak rabu malam, dan mayat atas nama TINU telah di kuburkan warga desa banggaiba 6/11/2021-pkl 15 :00 di TPU desa banggaiba.

Kepala Desa Pili maku jawa FERIK MITI mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu keluarga dan pemeritah desa Pili Maku Jawa, baik tenaga maupun pemikiran, yang lebih khusus kepada warga masyarakat, tokoh agama, lembaga adat, dan pemerintah desa banggaiba.

Dia mengatakan, mereka begitu tulus membatu dan menguburkan warganya, karna ia dan keluarga tidak sempat mengikuti ibadah dan pemakaman TINU.

“Kesemuanya itu kami tidak dapat membalasnya terkecuali menyerahkan seuanya kepada tuhan yang membalasnya Amiin,”pungkasnya.(**/ATR)

LAPORAN : HASAN TURA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!