Kondisi Ruas Jalan Digenangi Air di Lampasio, Kepala Satker Wilayah 1 : Ada Rawa di sekitar Jalan, Solusinya Membangun Kembali Jalan

FOTO : Kondisi ruas jalan nasional yang dilalui para pengendara di Dusun Bambuan, Desa Ogo Matanan, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli.

FOKUS RAKYAT.NET, TOLITOLI – Kondisi ruas jalan nasional yang dilalui para pengendara di Dusun Bambuan, Desa Ogo Matanan, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng), kondisinya cukup memprihatinkan, Rabu kemarin, 1 September 2021.

Pasalnya, ruas jalan menghubungkan dua kabupaten paling utara di Sulteng, yakni Tolitoli-Buol itu, kondisinya digenangi air hingga setingga lutut orang dewasa, akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.

Baca juga : Kapolri Lantik Irjen Pol Rudy Sufahriadi jadi Kapolda Sulteng, Kabid Humas : Setelah Dilantik Langsung ke Palu

Menanggapi kondisi ruas jalan itu, Dr. Andri Irfan. ST. MT, selaku Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 1 Sulteng, menjelaskan bahwa kondisi ruas jalan itu digenangi air akibat banjir tahunan.

“Iya akibat banjir tahunan,” ungkap Kasatker Wilayah 1 Sulteng, Andri Irfan, pria yang mantap menggunakan kaca mata itu, kepada redaksi media online Fokus Rakyat.Net, Rabu kemarin, 1 September 2021.

Baca juga : Keren Gedung Baru Kejati Sulteng Terus Digenjot, Pelaksana : Sekarang Pekerjaan Kami Lantai 4

“Tapi kami sudah punya desain permanen, tapi anggarannya belum datang juga,”ungkapnya lagi.

Irfan sapaanya, mengatakan, diduga kondisi rawa di sekitar ruas jalan di wilayah itu sudah jenuh air, sehingga muka air menjadi naik.

Baca juga : Bantuan Lampu Jalan Percontohan Diapresiasi Warga Pamona Puselemba, Camat : Lampu Jalan Dibutuhkan Menuju Akses Wisata Danau Lindu

“Hal ini bisa diakibatkan oleh pendangkalan, sedimen, dan kiriman air dari hulu dengan intensitas tinggi,” jelasnya.

Baca juga : Poso jadi Percontohan Bantuan Hibah 5.000 Lampu Jalan di Sulteng, Korwil : Sisanya Segera Terealisasi Menunggu Persetujuan Presiden Jokowi

Kata dia, jalan pun otomatis terdampak, karena memang dibangun diatas permukaan tanah yang kurang stabil (rawa).

“Solusinya dari sisi kebinamargaan adalah membangun kembali jalan dengan elevasi tertentu, dan mempertimbangan struktur yang adaftif dengan kondisi sekitar,”pungkas Irfan yang memiliki rupa menawan yang diakui para wartawan di Kota Palu.(Atr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PT. MEDIA FIRMANSYAH PERKASA - COPYRIGHT @ 2024
error: Content is protected !!